JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengalokasikan Rp 42,95 triliun Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (R-APBN) 2020 untuk peningkatan akses konektivitas di seluruh wilayah Indonesia.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan, anggaran tersebut merupakan bagian dari alokasi yang akan diterima Kementerian PUPR dengan total Rp 120,21 triliun.
Secara rinci, anggaran konektivitas ini akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur jalan sebesar Rp 28,97 triliun dan jembatan sebesar Rp 9,47 triliun.
Peningkatan infrastruktur jalan tersebut terdiri dari pembangunan jalan baru sepanjang 793,11 kilometer dengan anggaran Rp 8,43 triliun.
Di antaranya melanjutkan pembangunan jalan perbatasan Kalimantan, NTT, dan Papua atau Trans Papua.
"Kemudian jalan Selatan Jawa, By Pass Bandara Internasional Lombok (BIL), Kuta Mandalika (NTB) dan Jalan Lingkar Utara Brebes (Jateng)," kata Basuki dalam keterangan tertulis, Sabtu (31/8/2019).
Berikutnya, akan digunakan untuk pelebaran jalan dengan menambah lajur sepanjang 43,99 kilometer seperti di Dolok Sanggul–Siborong Borong, (Sumut-KSPN Danau Toba); Batas Kota Lhokseumawe/Aceh Utara–Lhokseumawe (Aceh); Anjir Pasar–Serapat (Kalsel); Ponorogo–Madiun (Jatim); Urip Sumoharjo–Cilacap (Jateng); dan Batas Kabupaten Tebo/Kabupaten Bungo–Muara Tebo (Jambi), dengan total anggaran Rp 510 miliar.
Ketiga, pelebaran jalan menuju standar sepanjang 200 kilometer antara lain di Jalan Batas Kota Sanggau–Sekadau (Kalbar), Blora–Cepu (Jateng), Cibaliung-Sumur (Banten), Tembesi-Tanjung Berikat (Kepri), Pangururan-Nainggolan (Sumut), Malang-Lumajang (Jatim), Tapan-Batas Provinsi Bengkulu (Sumbar), Wolo-Batas Kolaka (Sultra), dan Cianjur-Naringgul-Cidaun (Jabar) dengan anggaran sebesar Rp 1,19 triliun.
Selanjutnya rehabilitas atau rekonstruksi jalan sepanjang 5.965 kilometer dengan anggaran sebesar Rp 15,99 triliun diantaranya Jalan Batas Kota Palembang-Batas Kayuagung (Sumsel), Zona Lima-Muara Sabak (Jambi), dan Kebumen-Purworejo-Karangnongko (Jateng).
Lalu, Jalan Batas Kabupaten Konawe-Pohara (Sultra) yang terputus akibat banjir bandang pada bulan Juni 2019, Taniwel-Saleman (Maluku), dan Mameh-Bintuni (Papua Barat) dan Penanganan Drainase Jalan Nasional".
"Kami ingin menangani drainase-drainase jalan nasional yang prioritas. Genangan air ini sering menyebabkan kerusakan jalan," sebut Basuki.
Kelima, pemeliharaan rutin jalan sepanjang 40.807 kilometer diantaranya di Jalan Lintas Utama seperti Lintas Timur Sumatera, Lintas Pantura Jawa, Lintas Selatan Kalimantan, Lintas Barat Sulawesi dan Linats Lainnya meliputi Lintas Barat dan Tengah Sumatera serta Lintas Selatan Jawa, anggarannya sebesar Rp 2,85 triliun.
Keenam, infrastruktur jembatan meliputi pembangunan/duplikasi jembatan sepanjang 8.889 meter dengan anggaran sebesar Rp 5,79 triliun.
Duplikasi Jembatan dengan membangun jembatan baru di sebelah jembatan lama untuk mengurangi beban lalu lintas jembatan lama.
Pembangunannya di antara di Perbatasan Kalimantan, NTT, dan Papua; Trans Papua; Jembatan Kretek (Pansela Jawa); Jembatan Merangin (Jambi); dan Jembatan Sungai Sambas Besar (Kalbar).
Penggantian Jembatan sepanjang 8.441 meter dengan anggaran sebesar Rp 1,84 triliun antara lain di Jembatan Tano Ponggol (Sumut), Jembatan di Ruas Jayapura-Wamena (Papua), Jembatan Palu 4 (Sulteng) yang roboh akibat tsunami pada tahun 2018, Jembatan Manula (Bengkulu), Jembatan Trans Maluku, Jembatan Calendar Hamilton yang tersebar, dan Jembatan Cipatujah (Jabar) yang hancur akibat banjir.
"Alur Tano Ponggol dilebarkan dari 8 meter menjadi 25 meter, kemudian akan dibangun jmebatan dengan ketinggian 10 meter, agar perahu wisata dapat berkeliling Danau Toba," ucap Basuki.
Selanjutnya pembangunan flyover, underpass atau terowongan sepanjang 2.537 meter dengan anggaran sebesar Rp 540 miliar, di antaranya flyover Kopo (Jabar), flyover Martadinata (Banten), flyover Purwosari Solo (Jateng), underpass Bulak Kapal Bekasi (Jabar), dan flyover Akses Bandara Ahmad Yani (Jateng).
Pembangunan Jalan Bebas Hambatan atau jalan tol sepanjang 2 kilometer, anggarannya sebesar Rp 1,61 triliun di antaranya di Tol Cisumdawu (Jabar), Serang-Panimbang (Jabar), dan Pengadaan Tanah Tol.
Terakhir adalah anggaran untuk tanggap darurat bencana, pengaturan, pembinaan dan dukungan manajemen sebesar Rp 2,36 triliun.
https://properti.kompas.com/read/2019/09/01/112933121/catatan-lengkap-peruntukkan-anggaran-infrastruktur-rp-4295-triliun