Pekerjaan konstruksi tetap berjalan seperti biasa untuk mengejar target penyelesaian pada September 2019 mendatang.
"Sementara ini tidak ada sih larangan kerja atau himbauan libur," kata Djoko kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Jumat (16/8/2019).
Sebelumnya dikabarkan, penyelesaian proyek tol sepanjang 36,37 kilometer ini dipastikan mundur dari target. Semula, jalan berbayar ini diproyeksikan dapat beroperasi pada September 2019.
Namun, karena adanya persoalan teknis yang terjadi, penyelesaian konstruksi menjadi September dan ditargetkan beroperasi pada November 2019.
Menurut Corporate Communication Department Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Irra Susiyanti, mundurnya penyelesaian proyek ini disebabkan adanya Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) di KM 17.
Menara tersebut perlu dipindahkan sehingga pekerjaan konstruksi untuk ruas tersebut dapat dilanjutkan.
"Proses pemindahan menara SUTET ini memakan waktu yang agak panjang," kata Irra kepada Kompas.com, Selasa (6/8/2019).
Saat ini, konstruksi keseluruhan ruas telah mencapai 91 persen. Bila tak ada aral rintangan, uji laik operasi ditargetkan dapat dilaksanakan pada Oktober 2019.
"Progresnya merata, tinggal pemindahan (menara) itu saja. Kan, biar pun progresnya 99 persen, tapi kalau ada satu bagian jalan tol layang yang bolong ya enggak bisa dioperasikan," kata dia.
https://properti.kompas.com/read/2019/08/16/190041321/hari-kemerdekaan-proyek-tol-layang-jakarta-cikampek-tetap-jalan