Namun, Sensible City Lab MIT dan Amsterdam Institute for Advanced Metropolitan Solutions, menawarkan konsep roundAround. Jangan bayangkan sebuah jembatan pada konsep ini.
Dilansir dari Curbed, roundAround merupakan sebuah rangkaian kapal otonom yang dapat mengantarkan orang melintasi perairan.
Namun, bila Anda membayangkan hal tersebut layaknya sebuah kapal feri penyeberangan, maka hentikanlah.
Head of Sensible City Lab Carlo Ratti menjelaskan, jembatan ini akan menggunakan roboat listrik pintar yang dapat menavigasi saluran air Amsterdam sendiri ketika mereka beroperasi dan mengangkut ratusan penumpang setiap jam.
"Unit roboat roundAround akan merespon dan belajar secara mandiri dari dinamika jalur air Amsterdam ini," kata Ratti.
"Ketka mereka beroperasi, sistem akan semakin cerdas dan dilengkapi dengan baik untuk diterapkan di bagian lain kota dan kota lain di seluruh dunia," imbuh dia.
Kelak, kapal-kapal akan melintasi jalur air antara Marineterrein dan pusat kota Amsterdam dengan gerakan memutar, mengambil dan menurunkan penumpang di dua dermaga di kedua sisi sungai.
Roboats juga akan dilengkapi denga kamera dan sensor lidar dan memastikan perahu yang berlayar sendiri tidak saling bertabrakan. Selain itu, perahu juga akan memiliki kemampuan untuk bergerak dalam delapan arah.
Lantas, mengapa bukan jembatan? Ratti mengungkapkan, ini adalah tantangan bagi para insinyur perkotaan untuk menghadirkan sebuah jembatan berbeda. Sebab, jalur yang akan dilalui merupakan rute kapal bertiang berukuran besar.
Jembatan yang harus dibangun pun harus memiliki ukuran tinggi. Sementara, untuk menghasilkan jembatan tersebut membutuhkan waktu lama untuk dibangun dan anggaran mahal.
Untuk saat ini, perahu yang akan diciptakan baru sebatas konsep untuk pengangkut manusia. Namun, Ratti tak menutup kemungkinan, suatu saat fungsinya akan bertambah menjadi pengirim paket, pengambil sampah hingga memberikan bantuan kapal tunda ke kapal lain.
https://properti.kompas.com/read/2019/08/12/134322321/amsterdam-ciptakan-kapal-yang-berfungsi-sebagai-jembatan-penyeberangan