Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

LRT City, Tren Baru Hunian Terintegrasi Transportasi Massal

Sesuai namanya, proyek ini dirancang terintegrasi atau terhubung langsung dengan infrastruktur transportasi Light Rail Transit (LRT), di mana Adhi Karya ditugaskan pemerintah untuk menggarapnya.

Adhi mengklaim, hanya merekalah yang laik menyandang tahbis "LRT" sebagai embel-embel tambahan pada nama proyek propertinya.

Untuk diketahui, melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 65 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Perpres Nomor 98 Tahun 2015, yaitu tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan (LRT) Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi, Adhi ditugaskan melaksanakan pembangunan LRT.

Maka, dalam tiga tahun terakhir pasca penugasan pada 29 Juli 2016 itu, Adhi pun memanfaatkan penugasan ini sebagai peluang mengembangkan lini bisnis propertinya sebagai salah satu profit center perseroan.

Sejumlah proyek berlabel LRT City pun lahir melalui rahim ACP. Termasuk LRT City Bekasi Green Avenue, di Jl Joromartono, Bekasi, Jawa Barat. 

ACP secara resmi memulai pembangunan LRT City Green Avenue Bekasi pada Sabtu (27/7/2019).

Proyek ini merupakan kelanjutan dari pengembangan sebelumnya, Eastern Green seluas 16,9 hektar, yang konstruksi fisiknya sudah dimulai lebih dulu.

Project Director LRT City Bekasi Setya Aji Pramana menuturkan, LRT City berkiblat pada kawasan-kawasan hunian yang terintegrasi transportasi massal di luar negeri.

"Sekarang kami bawa budaya itu ke sini karena kota-kota besar memang harus dirancang compact, simple, praktis, serta berbasis transportasi. Budaya hunian dengan basis transportasi massal itu yang kami hadirkan di sini,” ujar Setya kepada Kompas.com, Kamis (31/7/2019).

Menara pertama berisi sebanyak 736 unit, menara kedua 1.403 unit dan menara ketiga 736 unit, dengan total lebih dari 2.800 unit.

Tren Kota Besar

Setya mengatakan, sarana LRT akan memberikan kepastian transportasi yang nyaman dan ketepatan waktu tempuh maupun kepastian kereta (headway) setiap 3-6 menit.

Konsep hunian seperti ini telah menjadi tren di kota-kota besar dunia seperti Singapura, Hong Kong, maupun kota-kota di Jepang.

Nantinya dari Bekasi Timur ke Pancoran hanya 15-20 menit, ke Dukuh Atas (Sudirman) 45 menit.

Dengan jaminan kepastian waktu dan kenyamanan, diharapkan masyarakat akan beralih dari kendaraan pribadi ke LRT.

"Dengan demikian, ada lebih banyak waktu yang tersisa untuk meningkatkan produktivitas maupun bersama keluarga,” cetus Setya.

Karena itu, harga apartemen LRT City Green Avenue Bekasi ini juga boleh dikatakan ramah kantong milenial dengan berbagai kemudahan pembayaran, baik melalui skema kontan, tunai bertahap, maupun kredit pemilikan apartemen.

Untuk tipe studio ukuran 240 meter persegi, patokan harga mulai dari Rp 360 juta. Menurut Setya, dengan pricing strategy seperti ini, penjualan unit-unit LRT Green Avenue Bekasi sudah mencapai 200 unit.

"Padahal, baru dilansir Februari lalu," ungkapnya.

Setya menargetkan LRT City Green Avenue Bekasi akan diserahterimakan secara bertahap mulai 2022 mendatang.

Selain LRT City Green Bekasi, Adhi juga tengah mengembangkan LRT City Urban Signature Ciracas yang diperkirakan merogoh pundi Rp 3,2 triliun.

Kemudian LRT City Royal Sentul Park Bogor seluas 14,8 hektar, LRT City Gateway Park Jaticempaka seluas 5,1 hektar, LRT City Oase Park Ciputat, serta LRT City Cikoko 1,2 hektar, dan Cisauk Point.

Pengembangan seluruh 7 lokasi berbasis transit oriented development (TOD) ini dilakukan selama 8 hingga 10 tahun dengan estimasi nilai proyek Rp 35 triliun.

https://properti.kompas.com/read/2019/08/02/070000821/lrt-city-tren-baru-hunian-terintegrasi-transportasi-massal

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke