Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Enam Bulan, Transaksi Rumah Jadebotabek Rp 6,67 Triliun

Angka ini merosot sekitar 11,9 persen dibanding transaksi yang terekam pada Semester II-2018 yang mencapai Rp 7,57 triliun.

Demikian hasil riset Cushman and Wakefield Indonesia yang dilakukan terhadap 38 perumahan besar di wilayah Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jadebotabek).

Menurut  Director Research Cushman and Wakefield Indonesia Arief Rahardjo, Semester I-2019 merupakan masa-masa sangat menantang bagi pasar perumahan Jadebotabek, seiring Pemilihan Presiden pada April lalu.

Seluruh indikator menunjukkan penurunan signifikan yang direfleksikan ke dalam tingkat serapan bulanan dalam unit dan juga nilai.

Selain itu, rata-rata unit rumah yang ditransaksikan juga merosot serentang 3,4 unit hingga 22,9 unit per bulan per perumahan.

"Padahal semester sebelumnya, transaksi bisa mencapai maksimal rata-rata 26,3 unit," ungkap Arief kepada Kompas.com, Senin (22/7/2019).

Nilai transaksi juga ikut anjlok 11,9 persen mendekati Rp 33,7 miliar per perumahan per bulan dibandingkan Semester II-2018 senilai Rp 38,2 miliar per perumahan per bulan.

Tangerang tertinggi

Cushman and Wakefield mencatat, kendati transaksi drop 4,3 unit dibanding semester sebelumnya, namun Tangerang tetap tampil sebagai kawasan dengan performa paling baik.

Tingkat serapan per bulannya mencapai 27,7 unit per perumahan dengan nilai transaksi rata-rata menyentuh angka Rp 51,7 miliar per bulan.

Menyusul tempat kedua Bekasi yang jeblok 11,9 unit menjadi hanya 4,3 unit per bulan dengan nilai transaksi Rp 21,3 miliar per bulan.

Sementara Jakarta dan Bogor masih beruntung. Kedua kawasan ini tidak terlalu "malang" nasibnya, dengan mencatat pertumbuhan tipis masing-masing 3,5 unit menjadi 11,8 unit dan 2,2 unit menjadi 22,8 unit per bulan.

Adapun rata-rata nilai transaksi tercatat sebesar Rp 31,3 miliar per bulan untuk Jakarta, dan Rp 14,2 miliar per bulan untuk Bogor.

"Secara keseluruhan tingkat penjualan (sales rate) Semester I-2019 tercatat 94,05 persen, tumbuh tipis 0,28 persen dibanding Semester II-2018," sebut Arief.

Arief menuturkan, transaksi perumahan di kawasan Jadebotabek didominasi rumah segmen menengah seharga Rp 1 miliar hingga Rp 1,7 miliar dengan porsi 36,5 persen dari total transaksi.

Diikuti rumah segmen menengah-bawah seharga Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar dengan porsi 27,8 persen.

Berikutnya kelas menengah atas 18,9 persen dengan harga Rp 1,8 miliar sampai Rp 1,9 miliar. Terakhir kelas atas serentang Rp 2,55 miliar-Rp 3,9 miliar dengan porsi 9,6 persen.

https://properti.kompas.com/read/2019/07/23/200000421/enam-bulan-transaksi-rumah-jadebotabek-rp-667-triliun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke