JAKARTA, KOMPAS.com - Proses pengisian air atau impounding Bendungan Sei Gong di Kelurahan Sijantung, Kecamatan Galang, Kepulauan Riau, dimulai Jumat (19/7/2019).
Pengisian ini dilakukan menyusul rampungnya konstruksi bendungan yang dibangun sejak 2015 tersebut.
Bendungan Sei Gong menjadi satu dari 49 bendungan baru yang dibangun pemerintah pada medio 2015-2019.
Secara keseluruhan, ada 65 bendungan yang hendak diselesaikan pemerintah, dimana 16 di antarnaya merupakan proyek lanjutan.
Adapun bendungan ini sekaligus menjadi satu-satunya estuari dam atau bendungan muara yang dibangun pada periode ini.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Hari Suprayogi menuturkan, cepatnya penyelesaian pembangunan bendungan ini tidak terlepas dari bantuan dari Badan Pengelola (BP) Batam dalam hal proses pembebasan lahan.
"Bendungan Sei Gong akan menambah tampungan air di Kepulauan Riau dengan daya tampung 11,8 juta meter kubik untuk mensuplai air baku sebesar 400 liter per detik yang akan diolah di instalasi pengolahan air di Kota Batam," kata Hari dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/7/2019).
Ia menjelaskan, sebagai bendungan muara, maka proses selanjutnya setelah bendungan terisi penuh akan dilakukan desalinasi atau proses menghilangkan kadar garam berlebih dalam air untuk mendapatkan kualitas air tawar yang baik.
Setelah itu akan dibangun instalasi pengolahan air lengkap dengan pipa saluran air untuk mendistribusikan air baku.
Hari menuturkan, Bendungan Sei Gong juga menjadi bendungan pertama yang dibangun pemerintah pusat di Batam.
Saat ini, pemerintah tengah melakukan perencanaan desain untuk pembangunan Bendungan Sei Busung di Kabupaten Bintan.
Jika tidak ada permasalahan dalam proses pembebasan lahannya, bendungan tersebut ditargetkan mulai dibangun pada 2021.
"Kalau Bendungan Sei Gong dapat memasok air baku 400 liter per detik, maka Sei Busung diproyeksikan dapat memasok air baku untuk Kota Batam, Tanjung Pinang, dan Kabupaten Bintan dengan kapasitas 4.000 liter per detik," tutur Hari.
Bendungan Sei Gong dibangun dengan anggaran APBN senilai Rp 238,44 miliar oleh kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Tusenss Krida Utama, KSO.
Bendungan ini merupakan tipe urugan tanah dengan tinggi 12 meter dan memiliki luas genangan air 356 hektar.
https://properti.kompas.com/read/2019/07/21/200000021/rampung-bendungan-sei-gong-mulai-diisi-air