Director Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia Arief Rahardjo mengungkapkan hal tersebut dalam laporan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (11/7/2019).
"Rata-rata harga sewa berada pada kisaran 21,10 dollar AS atau ekuivalen Rp 297.000 per meter persegi per bulan," kata Arief.
Perkantoran yang baru selesai konstruksinya tersebut, imbuh dia, sebanyak 5 proyek dengan total luas bangunan 181.000 meter persegi.
Sementara, total tingkat serapan hanya sekitar 65.800 meter persegi. Tentu saja, ketidakseimbangan ini makin memperburuk catatan tingkat hunian menjadi 73,13 persen pada akhir Juni 2019.
Tingkat hunian ini lebih rendah ketimbang periode yang sama tahun 2018 yang masih bertengger di angka 75,47 persen.
Catatan ini diprediksi bakal terus membengkak hingga 2021 mendatang. Pada saat itu, ada lima gedung seluas total 562.000 meter persegi yang akan selesai konstruksinya dan masuk pasar dalam kurun dua tahun.
Mereka adalah World Capital Tower Kuningan dengan luas bangunan 75.000 meter persegi dan diajdwalkan beroperasi pada kuartal III-2019.
Kemudian Thamrin Nine Phase 2 Tower 1 dengan luas 86.000 meter persegi yang akan dibuka akhir 2019.
Menyusul RDTX Place (Chitaland Tower) Satrio seluas 100.000 meter persegi yang akan dibuka pada kuartal I-2020.
Berikutnya Gedung Indonesia 1 (North & South) Thamrin seluas 132.500 meter persegi. Gedung ini telah mendapat konfirmasi dari China Sonangol sebagai pengisinya dan beroperasi pada kuartal IV-2020.
Selanjutnya berturut-turut Mori Tower Sudirman seluas 99.000 meter persegi pada kuartal I-2021 dan Daswin Project Kuningan selapang 70.000 meter persegi yang dibuka pada kuartal I-2021.
https://properti.kompas.com/read/2019/07/11/200000021/pasokan-meluber-sewa-perkantoran-jakarta-tertekan