JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hutama Karya (Persero) bakal menalangi anggaran pembebasan lahan proyek Tol Sigli-Banda Aceh yang pekerjaannya telah dimulai sejak akhir 2018 lalu.
Besaran anggaran yang akan ditalangi untuk tahun 2019 ini senilai Rp 842 miliar.
Direktur Keuangan HK Anis Anjayani menuturkan, penambahan tugas ini dilakukan berdasarkan adendum perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) yang telah disepakati antara perseroan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Amandemen PPJT Aceh-Sigli dilakukan tanggal 27 Mei 2019 terkait kewajiban HK dalam memberikan dana talangan pembebasan tanah," kata Anis kepada Kompas.com, Senin (8/7/2019).
Semula, kewajiban pembebasan tanah berada di tangan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
Namun dengan perubahan ini, kewajiban pembebasan lahan pada proyek yang masuk salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) itu menjadi tugas badan usaha.
"BUJT memberikan talangan terlebih dahulu seperti kebanyakan tol lainnya," ucapnya.
Berdasarkan data monitoring Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan berbayar sepanjang 74 kilometer itu mencapai 12,35 triliun.
Sejumlah Rp 8,99 triliun di antaranya digunakan untuk pekerjaan konstruksi.
Tol Sigli-Banda Aceh terdiri atas enam seksi, yaitu Seksi 1 Padang Tiji-Seulimeum (25,7 km), Seksi 2 Seulimeum-Jantho (6,3 km), Seksi 3 Jantho-Indrapuri (16 km), Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang (13,5 km), Seksi 5 Blang Bintang-Kuto baro (7,7 km), dan Seksi 6 Kuto Baro-Baitussalam (4,8 km).
Dari total kebutuhan tanah, saat ini progres pembebasan lahannya telah mencapai 41,22 persen. Sedangkan untuk konstruksinya baru mencapai 3,31 persen.
Pekerjaan tol yang menjadi bagian dari ruas Tol Trans Sumatera ini ditargetkan rampung seluruhnya pada 2021.
https://properti.kompas.com/read/2019/07/08/190000021/hutama-karya-talangi-pembebasan-lahan-tol-aceh-sigli-rp-842-miliar