JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pembangunan Tol Solo-Yogyakarta terus dimatangkan, setelah mendapat lampu hijau dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X.
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) pun menargetkan, groundbreaking tol ini dapat terlaksana pada Maret atau April atau Kuartal II-2020 mendatang.
Hal ini menyusul jadwal penawaran lelang proyek yang akan dilaksanakan sebelum akhir Juni 2019.
"Kalau saya boleh optimistis Maret atau April tahun depan kita bisa groundbreaking paling cepat," ucap Kepala B{JT Danang Parikesit kepada Kompas.com, Selasa (2/7/2019).
Danang menuturkan, untuk menyegerakan tol ini, minggu ketiga Juli akan ada proses tender.
Seraya melakukan secara paralel terkait market sounding, finalisasi trase, hingga pengajuan penetapan lokasi kepada Pemprov DIY dan Pemprov Jawa Tengah.
Bila tak ada persoalan, proses tender ditargetkan selesai dalam kurun enam bulan atau sampai Januari 2020 mendatang.
Pada saat itu, pemerintah tinggal mengumumkan konsorsium yang akan menggarap proyek yang diperkirakan sepanjang 70 kilometer tersebut.
Menurut rencana, Tol Solo-Yogyakarta akan dibuat melayang atau elevated dengan tujuan mengurangi dampak sosial yang mungkin ditimbulkan akibat proses pembebasan lahan.
Hal ini sesuai dengan kesepakatan yang telah diambil antara Kementerian PUPR dengan Pemprov DIY, agar masyarakat tetap dapat merasakan dampak ekonomi atas pembangunan tol ini.
Penyesuaian trase, kata Danang, dilakukan untuk mengakomodir keinginan Pemprov DIY.
Kendati tidak terlalu mempengaruhi panjang trase semula, namun perubahan ini mengakibatkan penambahan trase layang yang harus dibangun.
"Yang jadi isu itu adalah elevated dan non elevated. Kalau elevated kan anggarannya kita bicara 2 sampai 3 kali anggaran yang landed ya. Itu yang masih badan usaha prakarsa itu (perlu) menghitung ulang," timpal Danang.
https://properti.kompas.com/read/2019/07/05/140000921/-groundbreaking-tol-solo-yogyakarta-kuartal-ii-2020