JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksanaan cuti bersama akan menjadi salah satu bahan evaluasi mudik yang dibahas pemerintah. Hal ini memengaruhi kelancaran masyarakat dalam melakukan perjalanan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menilai, ketatnya waktu arus balik berdampak pada kepadatan volume kendaraan baik di jalan arteri maupun jalan tol.
Seperti diketahui, jumlah waktu libur saat arus mudik mencapai enam hari. Dengan rentang waktu yang cukup panjang, pemudik memiliki banyak alternatif waktu untuk melakukan perjalanan.
"Kalau yang waktu mudik itu dari satu titik menyebar. Jadi kalau di pengairan itu irigasi. Misalnya, yang di Brebes, pisah ke Purwokerto, ke Prupuk, ke Cilacap. Kemudian yang dari Cirebon pisah sampai ke Semarang, pisah lagi ke Solo," kata Basuki di Jakarta, Senin (10/6/2019).
Sementara saat arus balik, masyarakat hanya memiliki waktu tiga hari untuk kembali ke ibu kota. Dengan waktu yang singkat, tentunya diperlukan manajemen waktu yang matang agar tidak terjadi penumpukan di jalan.
Terlebih, kondisi arus balik jauh berbeda dengan saat arus mudik. Dimana saat arus balik, masyarakat dari berbagai wilayah yang tadinya menyebar, kembali ke satu titik yakni ibu kota.
"Itu pengalaman evaluasi untuk ke depannya," tandasnya.
https://properti.kompas.com/read/2019/06/11/125748221/cuti-bersama-salah-satu-bahan-evaluasi-mudik