Berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, kemacetan lalu lintas di tol selalu terjadi ketika musim mudik dan balik.
Maka dari itu, diskon tarif tol diberlakukan menjelang dan sesudah Lebaran 2019 supaya masyarakat memiliki lebih banyak pilihan untuk melakukan perjalanannya.
"Penerapannya bukan pada puncak mudik. Harapannya orang pada pindah ke hari yang bukan peak days. Jadi digeser ke sebelum ataupun sesudah Lebaran," ujar Danang di Tol Kayu Agung, Sumatera Selatan, Jumat (24/5/2019).
Mengenai alasan waktu pengumumannya pada Jumat kemarin, menurut dia, hal itu sudah seharusnya dilakukan supaya masyarakat lebih cepat mengetahui informasi tersebut dan bisa menentukan waktu perjalanannya juga.
Adapun tarif diskon yang ditetapkan yaitu 15 persen berlaku di semua ruas tol yang telah bertarif, menurut Danang, itu diserahkan pada kemampuan keuangan masing-masing badan usaha jalan tol (BUJT).
Selain itu, semua BUJT sudah tergabung dalam Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) sehingga lebih mudah bagi pemudik untuk mengatur dan membuat kesepakatannya.
"Kami harapkan merata dan seragam karena semua sudah integrasi dan diterapkan pada waktu yang sama. Kalau dari kami makin besar diskonnya makin bagus karena untuk masyarakat. Tapi dari BUJT lihat masing-masing cashflow mereka," jelas Danang.
Untuk diketahui, Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) memberlakukan diskon tarif tol 15 persen sepanjang mudik dan balik Lebaran 2019.
Diskon ini akan berlaku bagi semua ruas tol yang telah beroperasi dan bertarif di seluruh Indonesia.
"Kami menyepakati pemberian diskon tarif selama mudik balik lebaran sebesar 15 persen," kata Ketua Umum ATI Desi Arryani di Jakarta, Jumat (24/5/2019).
Diskon ini diberikan saat mudik, yakni tanggal 27, 28, dan 29 Mei 2019, sedangkan saat balik berlaku pada 10, 11, dan 12 Juni 2019.
https://properti.kompas.com/read/2019/05/25/141827921/bpjt-harap-diskon-tarif-tol-kurangi-macet-saat-mudik