Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Volume Kendaraan, Alasan GT Cikarang Utama Dipindah

Menurut General Manager Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek Raddy R Lukman, kepadatan volume kendaraan menjadi alasan pemindahan ini.

Sehari-hari, jumlah kendaraan yang melintas di GT Cikarang Utama berkisar antara 65.000 hingga 70.000 kendaraan. Jumlah ini dapat meningkat hingga dua kali lipat saat arus mudik dan balik lebaran.

"Tahun ini, potensinya diperkirakan 150 ribu kendaran saat puncak arus tahun ini dibandingkan tahun lalu. Sehingga ini menjadi masalah," kata Raddy di kantornya, Senin (20/5/2019).

Ia mengungkapkan, kapasitas gardu tol yang ada saat ini sudah tidak mungkin ditambah lagi untuk menampung pergerakan arus pemudik nantinya.

Hal itu disebabkan adanya pekerjaan konstruksi Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) yang mengkibatkan kurang lebih enam gardu tol tidak dapat beroperasi. Dari 31 gardu tol yang ada di GT Cikarang Utama, saat ini hanya tersisa 25 gardu tol.

"Ditambah lagi gangguan pier yang tadi membuat pergerakan flow terganggu, (terjadi) bottle neck. Itu mengapa kerja tayang menjelang lebaran harus segera dipindah," kata dia.

Adapun pemilihan lokasi baru, sebut Raddy, lantaran volume yang melintas di ruas tersebut hampir separuh dari volume yang melintas di Cikarang Utama.

"Dari analisa kita itu hampir setengah bebanya, paling kecil bebannya. Jadi kalau hari-hari di sini 65.000 sampai 70.000 di sana hanya 27.000. Yang kedua, memang karena di sana yang ada areanya. Jadi bisa dibayangkan dengan beban yang lebih kecil dapat tertampung di sana," tuntasnya.

https://properti.kompas.com/read/2019/05/20/110350021/volume-kendaraan-alasan-gt-cikarang-utama-dipindah

Terkini Lainnya

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke