Mereka mulai berani memperkenalkan proyek-proyek anyar pada semester II tahun ini, dengan alasan pasar kembali percaya diri.
Salah satunya adalah PT Paramount Land. Pengembang ini akan melansir proyek terbarunya di kawasan Tangerang pada Desember 2019.
"Dalam mengembangkan proyek skala kota atau township development ini kami bekerja sama dengan investor Singapura," ungkap Presiden Direktur PT Paramount Land Ervan Adi Nugroho kepada Kompas.com, Jumat (17/5/2019).
Ervan menuturkan, proyek skala kota ini menempati area seluas 100 hektar dengan segmen produk kelas menengah ke atas, tetapi masih di bawah level Paramount Serpong.
Lahan 100 hektar tersebut merupakan tahap pertama dari keseluruhan rancangan induk proyek, yang berpotensi dikembangkan lebih luas.
Karena itu, guna mendukung realisasi tahap awal ini, kata Ervan, dana yang disiapkan sekitar Rp 1 triliun.
Adapun skema kerja sama dengan pengembang negeri jiran tersebut berupa joint venture dengan komposisi berimbang masing-masing 50 persen.
Proyek berikutnya adalah hotel dengan klasifikasi bintang dua dengan jumlah kamar 100-150 unit yang dikembangkan di Surabaya, Jawa Timur.
Pembangunan hotel ini untuk menggenjot pertumbuhan recurring income perusahaan yang saat ini masih dalam posisi 10 persen dari total pendapatan.
"Sebetulnya ada dua hotel. Namun, satu lagi kami bangun pada 2020 di Yogyakarta dengan klasifikasi bintang lima dengan jumlah 225-250 kamar," kata Ervan.
Meski sempat mengalami penurunan room rate akibat kondisi pasokan hotel berlebih (over supply), Ervan optimistis kedua hotel anyar ini akan mencatat kinerja positif.
Hal ini mengingat pencapaian tingkat okupansi seluruh hotel eksisting yang terus menanjak dari tahun ke tahun dengan angka 70 persen hingga 90 persen.
Kuartal I-2019
Hingga April 2019, Paramount telah mencatat penjualan senilai Rp 600 miliar dari target keseluruhan Rp 2,2 triliun.
Menurut Corporate Secretary PT Paramount Land Esther Yuanita, kontributor terbesar masih berasal dari penjualan rumah tapak (landed house) sekitar 70 persen.
"Sementara sisanya 30 persen dari komersial seperti ruko," kata Esther.
Untuk mengejar target penjualan tahun ini, lanjut dia, Paramount akan terus memproduksi hunian dan komersial yang sesuai kebutuhan pasar.
Dalam waktu dekat akan diluncurkan rumah tapak di Gading Serpong dengan kisaran harga dari Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar dengan segmen sasaran kalangan milenial.
Hal ini menyusul suksesnya beberapa produk sebelumnya seperti Padova dan Corral yang mengalami kelebihan pemesanan (over subscribed).
Selain itu, kata Esther, Paramount juga akan terus melakukan pemasaran secara intensif melalui jejaring mitra agen, digital marketing, dan tentu saja Superpro, sebuah konsep galeri yang menyajikan keseluruhan proyek dalam satu tempat.
https://properti.kompas.com/read/2019/05/17/224957421/gandeng-investor-singapura-paramount-lansir-perumahan-baru-akhir-2019