Keputusan ini merupakan hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan di Jakarta, Rabu (15/5/2019).
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengungkapkan, jumlah pembagian deviden setara dengan 10,2 persen dari laba perseroan sebesar Rp 203,67 miliar.
“Sisanya Rp 180,9 miliar ditetapkan sebagai laba ditahan dan sebesar Rp 2 miliar sebagai cadangan wajib,” ujar Archied dalam keterangan tertulis, Rabu.
Sementara, pendapatan Perseroan meningkat 16 persen dari Rp 2,2 triliun menjadi Rp 2,6 triliun pada periode yang sama tahun 2017.
Sementara itu, untuk laba usaha, Perseroan membukukan Rp 327 miliar atau menurun 5,2 persen. Sedangkan untuk laba bersih tercatat Rp 203 miliar atau menurun 31,6 persen.
"Kondisi sektor properti masih cukup berat dan belum kembali kondusif. Tapi, kami percaya peluang tetap ada dengan fokus pada segmen-segmen pengembangan yang memberi ruang untuk menciptakan pertumbuhan usaha," ucap Archied.
Penurunan profit ini terutama disebabkan oleh menurunnya margin laba kotor dan tingginya beban bunga.
Berbeda halnya dengan laba usaha, pada segmen pendapatan penjualan, perseroan mencatat angka Rp 254,2 miliar, atau 10,2 persen dari target tahun ini senilai Rp 2,5 triliun.
Ke depan, Perseroan akan memprioritaskan penjualan proyek-proyek hunian, baik berupa pengembangan kawasan perumahan maupun apartemen, untuk mengejar target penjualan itu.
Saat ini terdapat sejumlah pengembangan proyek hunian yang diharapkan berkontribusi signifikan pada penjualan tahun ini.
Untuk kawasan perumahan, Perseroan mengandalkan proyek Serenia Hills dan Talaga Bestari di Jakarta serta Graha Natura di Surabaya.
Adapun untuk apartemen, Perseroan masih mengunggulkan penjualan dari lima proyek apartemen, yakni 1Park Avenue, Fifty Seven Promenade, dan Regatta di Jakarta; serta Graha Golf dan The Rosebay di Surabaya.
https://properti.kompas.com/read/2019/05/15/213239821/intiland-bagikan-deviden-rp-207-miliar