Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kini, Perumahan Bisa Dibangun dengan "Printer 3D"

Dilansir dari Dwell, desainer Yves Behar dari Fuseproject bersama dengan perusahaan teknologi, ICON serta organisasi non-profit New Story berencana membangun sebuah kawasan perumahan dengan teknologi pencetakan 3D.

Perumahan pertama yang akan dibangun dengan teknologi ini berada di Amerika Latin. Tujuan dari proyek ini adalah untuk mengurangi angka tunawisma.

"Ini mengarahkan kami untuk merancang sistem hunian yang memungkinkan berbagai program, faktor iklim, dan pertumbuhan untuk keluarga dan ruang," ujar Behar.

ICON telah mengembangkan printer portabel yang dapat mencetak rumah yang tahan lama. Perangkat ini dirancang untuk bekerja di daerah terpencil yang mungkin kekurangan akses ke air, listrik, dan infrastruktur tenaga kerja.

"Kami rasa ini adalah tanggung jawab kami untuk menantang cara tradisional," ucap CEO New Story, Brett Hagler.

Tahun lalu, tim tersebut berhasil mencetak purwarupa rumah di Austin, dan dengan bantuan Fuseproject, mereka telah memperbarui desain mereka untuk lebih memenuhi kebutuhan masyarakat dan lingkungan tropis.

Setiap rumah terdiri dari dapur outdoor dan halaman luar yang dapat digunakan untuk beraktivitas.

Interior rumah sendiri juga dirancang dengan model terbuka dan fleksibel, sehingga penghuni dapat menggunakannya untuk berbagai kegiatan.

Setiap lot rumah memilii luas 120 meter persegi, sedangkan bangunna setiap rumah akan dibangun dengan luas 55 meter persegi.

Melansir CNN, sebanyak lebih dari 20 orang telah mendaftarkan minat mereka pada rumah tersebut sejak perusahaan konstruksi Belanda Van Wijnen mengumumkan proyek tersebut.

Dalam menyelesaikan proyek ini, Van Wijnen bekerja sama dengan Eindhoven University of Technology.

Mereka mencetak jenis beton khusus untuk eksterior dan dinding bagian dalam rumah dengan menambahkan lapisan demi lapisan.

Dalam meletakkan beton hanya di tempat yang diperlukan, jumlah semen yang digunakan jauh lebih rendah, yang membantu mengurangi biaya dan emisi karbon-dioksida yang merusak lingkungan.

Manajer Van Wijnen, Rudy van Gurp memperkirakan, dinding rumah 3D yang baru dicetak akan memiliki ketebalan 5 sentimeter, sementara biasanya mereka akan sekitar 10 hingga 15 sentimeter.

Sementara bangunan rumah dirancang dengan satu lantai dan tiga kamar yang terbuat dari beton cetak 3D akan siap untuk ditempati pada tahun 2019.

https://properti.kompas.com/read/2019/05/10/150000921/kini-perumahan-bisa-dibangun-dengan-printer-3d-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke