Viro Bidik Pertumbuhan Penjualan 40 Persen Tahun Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan pemasok material eco faux, Viro, membidik pertumbuhan pendapatan hingga 40 persen pada tahun ini.

Optimisme tersebut berasal dari tingginya minat pebisnis hotel dan leisure untuk menggunakan material ini sebagai pelengkap ornamen. Terutama, pebisnis yang mengembangkan sektor tersebut di luar negeri.

Viro merupakan sebuah merek dagang yang dikenalkan PT Polymindo Permata. Executive Vice President Polymindo Permata, Johan Yang mengungkapkan, tahun lalu nilai ekspor material jadi eco faux hampir mencapai 50 juta dollar AS atau setara Rp 712 miliar.

"Itu sekitar 50-60 persen (dari total pendapatan)," kata Johan kepada Kompas.com, Kamis (2/5/2019).

Saat disinggung akumulasi pendapatan yang diperoleh, ia enggan merincinya. Namun, bila merujuk dari capaian ekspor, pendapatan yang dapat diakumulasikan dengan penjualan domestik sekitar 83 juta dollar AS atau Rp 1,18 triliun.

Untuk mengejar target, ekspansi pemasaran terus dilakukan terutama untuk pasar luar negeri. Saat ini, Viro telah memasok produk jadi eco faux ke sejumlah negara seperti Fiji, Maldives, China, Eropa barat, Amerika Serikat.

Bahkan, di Amerika Serikat, perusahaan asli dalam negeri ini telah memiliki tiga distributor untuk memasok kebutuhan di kawasan East Coast dan West Coast.

Perusahaan, sebut dia, juga turut menggarap taman tematik Avatar di Disneyland yang telah dibuka beberapa waktu lalu.

"Strategi kami adalah membuka pasar ke mancanegara dan menggunakan teknologi kami untuk bermacam aplikasi yang berbeda. Jadi revenew stream bukan hanya dari satu produk, tapi diversifikasi," kata dia.

"Tahun ini kami ada perhatian untuk timur tengah di Dubai, Arab Saudi, dan Kuwait," tutup Johan.