Pasalnya, di dekat landasan pacu bandara terdapat kolam renang di rooftoop TWA Hotel.
Kolam renang dengan panjang 19,5 meter tersebut terinspirasi dari kolam di Hotel du Cap-Eden-Roc di Antibes. Uniknya, kolam yang dibangun menghadap langsung ke landasan pacu bandara.
Selain itu, rooftop hotel juga dilengkapi dengan dek observasi di mana pengunjung bisa melihat panorama bandara hingga Teluk Jamaika.
Kolam tersebut akan dibuka pada 15 Mei mendatang dan beroperasi sepanjang tahun. Khusus saat musim dingin, air di dalam kolam dihangatkan hingga suhu 37,8 derajat celsius.
"Kolam renang atap kami menyediakan tampilan landasan pacu JFK yang selaras dengan posisi air traffic controller," ujar CEO dan Managing Partner dari pengembang MCR dan investor MORSE Development, Tyler Morse.
Morse menambahkan, tidak ada tempat paling baik untuk melihat pesawat selain di tempat ini.
Bangunan yang dibuka pada 1961 tersebut ditutup pada 2001 karena sudah tidak dapat digunakan untuk mengakomodasi ukuran pesawat yang lebih besar.
Kini, di bangunan bekas terminal tersebut didirikan hotel khusus untuk para pelancong, dengan nama TWA Hotel yang dirancang oleh Raymond Loewy.
Setiap terminal di bandara diubah menjadi kamar hotel yang mencakup 512 ruangan. Bahkan hotel ini pun memiliki restoran dengan koki berbintang Michelin, Jean-Georges Vongerichten.
Selain itu, di area terminal juga terdapat sebuah pesawat Lockheed Constellation tahun 1958 diubah fungsinya menjadi sebuah lounge koktail.
Tak hanya menyediakan ruangan kamar, hotel ini juga dilengkapi dengan ruang pertemuan dan acara seluas 46.451 meter persegi yang dapat menampung hingga 1.600 pengunjung.
https://properti.kompas.com/read/2019/05/02/165728321/15-mei-pengunjung-bisa-berenang-di-samping-landasan-pacu-bandara-jfk