JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan anggaran Rp 2,6 triliun untuk pembangunan rumah susun (rusun) di seluruh Indonesia.
Rusun ini diperuntukkan bagi aparatur sipil negara (ASN) dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), serta mahasiswa dan santri di pondok pesantren.
“Anggaran yang disiapkan untuk rusun tahun 2019 total sekitar Rp 2,6 triliun. Itu untuk ASN, MBR, asrama mahasiswa, ponpes, dan lain-lain,” ucap Direktur Rumah Susun Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR M Hidayat ketika dijumpai Kompas.com di Jakarta, Kamis (18/4/2019).
Dana sebanyak itu akan digunakan untuk membangun 130 menara rusun yang berisi 6.873 unit di seluruh wilayah Tanah Air.
Hidayat mengatakan, ada kemungkinan jumlah rusun dan unit yang dibangun berkurang atau bertambah. Hal itu tergantung kebutuhan dan pelaksanaan di lapangan.
Saat ini prosesnya sedang dalam tahap lelang tender yang dibuka untuk umum dan ditargetkan selesai pada Mei 2019. Setelah itu bisa diketahui pemenangnya dan pembangunan rusun bisa segera dimulai.
“Tender selesai Mei, Juni sudah bisa jalan. Jadi Lebaran nanti tender selesai, sudah diketahui pemenangnya, terus konstruksi bisa jalan,” ujar Hidayat.
Rusun ini dirancang dua dan tiga lantai. Dengan begitu, diharapkan pembangunan bisa berjalan sekitar enam bulan dan dapat dirampungkan pada Desember tahun ini.
https://properti.kompas.com/read/2019/04/18/210000221/bangun-rusun-pemerintah-siapkan-rp-2-6-triliun