Bantuan itu ditandai pencanangan pembangunan rusunawa di Seminari Lalian, Selasa (9/4/2019).
Acara pencanangan dihadiri Ketua Komisi V DPR RI Fary Francis, Wakil Gubernur NTT Yosep Nae Soi, Direktur Rusunawa Kementerian PUPR,M Hidayat, dan Bupati Belu Wily Lay.
Bupati Belu Wily Lay dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terus memperjuangkan dan memperhatikan kebutuhan masyarakat Kabupaten Belu.
Termasuk di antaranya berupa infrastruktur jalan, jembatan, embung, sumur bor, dan perumahan.
"Yang lebih luar biasa lagi, seminari kebanggaan masyarakat Belu juga mendapatkan bantuan Rusunawa. Terima kasih banyak sudah membantu sekolah para calon imam ini," ucap Wily.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Rusunawa Kementerian PUPR M Hidayat menjelaskan usulan rusunawa ini termasuk yang tercepat.
"Saya ingat tanggal 7 Oktober 2018 lalu, Pak Fary mengajak saya ke seminari ini untuk melihat kondisi bangunan asrama siswa seminari. Kami datang dan lihat," kata Hidayat.
Rusunawa untuk calon imam ini dirancang dalam bentuk barak dua lantai dengan jumlah 9 unit, dan berkapasitas 144 orang.
Dana pembangunannya berasal dari APBN dengan anggaran senilai Rp 8,7 miliar. Dana ini sudah termasuk meubeler.
Wakil Gubernur NTT Yosep Nai Soi merespon positif perjuangan pembangunan rusunawa ini.
Sebagai mantan seminaris, Josef menginginkan anak-anak seminari semakin merasa nyaman untuk belajar dan menggapai cita-cita menjadi imam.
Sementara itu, Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis berharap pembangunan ini selesai pada waktunya sehingga para siswa dapat merasa lebih nyaman untuk belajar dan bergiat dengan asrama yang lebih baik.
"Terima kasih untuk doa-doa para romo dan suster. Prosesnya menjadi begitu cepat, karena saya yakin ada doa-doa yang terus dipersembahkan oleh para pastor di sini," ucapnya.
https://properti.kompas.com/read/2019/04/09/232716021/calon-imam-katolik-seminari-lalian-dapat-bantuan-rusunawa