Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kini Siswa Sumbawa Bisa Belajar di Sekolah Tahan Gempa

JAKARTA, KOMPAS.com - Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) dan Ikatan Alumni (Iluni) FTUI telah menyelesaikan pembangunan Sekolah Indonesia Cepat Tanggap di Desa Usar Mapin, Kecamatan Alas Barat, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Pembangunannya terbilang cukup cepat, yaitu dalam waktu dua bulan, dihitung sejak peletakan batu pertama pada Sabtu (2/2/2019) hingga akhirnya diresmikan pada Sabtu (6/4/2019).

Guru Besar Departemen Arsitektur FTUI Yandi Andri Yatmo selaku pemrakarsa program ini mengatakan, sekolah tersebut dirancang tahan gempa hingga magnitudo 8. Struktur bangunannya dibuat secara permanen, tetapi bisa diubah sesuai kebutuhan.

“Kami namakan ini konstruksi cepat tanggap. Sistemnya modulardan mudah dikerjakan. Strukturnya permanen, tapi bisa diangkat dan tahan gempa,” ujar Yandi kepada Kompas.com, (Selasa 9/4/2019). 

Dia menuturkan, hampir semua material bangunannya didapat dari daerah setempat dan pengerjaannya pun dilakukan oleh warga lokal.

Sekolah tersebut diberi nama TK Pelita Cerdas yang berada di bawah naungan Yayasan An-Nahl, terdiri dari dua ruang kelas yang bisa digunakan untuk 40 siswa.

Selain itu, dilengkapi dengan furnitur, satu toilet dengan fasilitas cuci tangan, tribun, dan selasar.

Ada pula lansekap yang dirancang untuk area bermain dan belajar bagi para siswa. Sementara dinding sekolahnya dihiasi dengan mural tentang pengetahuan alam yang juga bisa menjadi sarana belajar mereka.

Sekolah ini merupakan sekolah kedua yang dibangun atas inisiatif sendiri untuk anak-anak yang terkena dampak bencana gempa bumi yang terjadi beberapa kali di Lombok, Sumbawa, dan sekitarnya pada Agustus hingga akhir tahun 2018.

Untuk sekolah yang di Sumbawa ini, FT UI, Iluni FTUI, Iluni Arsitektur FTUI, dan FUSI Foundation melakukan kerja sama dengan Universitas Teknologi Sumbawa dan Yayasan An-Nahl. 

“Sekolah ini kami temukan hancur akibat gempa. Lalu saya dan teman-teman Iluni FTUI berinisiatif memulainya. Dibangun antara 1,5 sampai 2 bulan, sampai diresmikan 6 April 2019,” imbuh Yandi.

Sebelumnya, Sekolah Indonesia Cepat Tanggap juga sudah dibangun di Desa Kerandangan, Lombok Barat. 

Keberadaan sekolah semacam ini diharapkan menjadi contoh sekolah cepat tanggap lainnya agar bisa dibangun lebih banyak lagi.

“Kami berharap ini jadi prototype bagi pengembangan bangunan cepat tanggap lainnya. Selesai relatif langsung oke, tapi pekerjaannya rapi dan berkualitas,” pungkasnya.

https://properti.kompas.com/read/2019/04/09/133000021/kini-siswa-sumbawa-bisa-belajar-di-sekolah-tahan-gempa

Terkini Lainnya

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Berita
Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Berita
Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah secara 'Online'

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah secara "Online"

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan Saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan Saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke