JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau lokasi pembangunan Bendungan Pidekso di Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah.
Bendungan ini merupakan satu dari 49 bendungan baru yang dibangun Kementerian PUPR pada tahun 2015-2019 untuk mewujudkan ketahanan air dan pangan nasional.
Awalnya bendungan ini ditargetkan rampung pada tahun 2020. Namun, karena masalah pembebasan lahan, rencana penyelesaiannya mundur hingga bulan Juni 2021.
“Seharusnya tahun 2020 selesai, tapi mundur. Mudah-mudahan kami akan selesaikan bulan Juni 2021,” ucap Basuki saat berada di lokasi Bendungan Pidekso, Wonogiri, Rabu (3/4/2019).
Bendungan yang berada di hulu Sungai Bengawan Solo ini dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR. Perkembangan konstruksinya hingga saat ini lebih kurang 49 persen.
Dia mengatakan, penandatanganan kontrak pembangunan bendungan ini sudah dilakukan pada Februari 2015, tetapi pekerjaan fisiknya baru bisa dimulai pada Maret 2018 karena masalah pengadaan lahan.
“Pidekso ini sudah lama sekali, tanda tangan kontraknya Januari 2015, tapi belum bisa berjalan karena masalah pembebasan lahan waktu itu dan baru dapat kami laksanakan pada Maret 2018. Progresnya sudah sekitar 50 persen," kata Basuki.
Secara detail, lanjutnya, progres pembebasan lahan sampai saat ini, dari total 1.634 bidang yang dibutuhkan, sebanyak 1.333 bidang sudah dibebaskan.
Pembebasan lahannya menggunakan dana talangan sebesar Rp 416 miliar dan sisanya dari dana Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
Bendungan ini direncanakan bisa mengairi area seluas 1.500 hektar di sekitarnya sehingga akan meningkatkan intensitas tanam dari 133 persen (2.000 hektar) ke 240 persen (3.600 hektar).
"Bendungan ini juga sebagai sumber air baku 300 liter per detik untuk Wonogiri, Sukoharjo, Solo dan sekitarnya. Sudah siap untuk kami pasang pipanya," imbuhnya.
Ada beberapa fungsi dari Bendungan Pidekso. Selain bermanfaat sebagai pengendali banjir dan lahan konservasi, juga menjadi tujuan pariwisata yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.
Bendungan ini memiliki ketinggian 44 meter dari dasar sungai dan berdaya tampung hingga 25 juta meter kubik.
Adapun yang bertindak sebagai kontraktor pelaksananya yaitu PT Pembangunan Perumahan (PP).
https://properti.kompas.com/read/2019/04/03/223000321/terganjal-lahan-penyelesaian-bendungan-pidekso-mundur-setahun