Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Setelah Infrastruktur, Jokowi akan Fokus Kembangkan SDM

Dalam lima tahun terakhir, kandidat petahana itu mengungkapkan, pemerintah telah menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai prioritas utama penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Hal ini dilakukan karena infrastruktur Indonesia sudah jauh tertinggal dibandingkan negara lain, sebut saja Singapura, dan Malaysia.

Merujuk data World Economic Forum yang dipublikasikan pada Oktober 2018, Indonesia menempati urutan ke-71 dengan skor 66,8 dalam kategori infrastruktur di seluruh dunia. 

Adapun Singapura berada di posisi pertama di dunia dengan skor 95,7, sedangkan Malaysia menduduki peringkat ke-32 dengan skor 77,9. 

Tahun depan, bila kembali terpilih sebagai orang nomor satu di negeri ini, Jokowi berencana memberikan alokasi anggaran yang besar dan memprioritaskan pengembangan sumber daya manusia (SDM).

"Kita harus ada skala prioritas sekarang mungkin kita sudah mengerjakan untuk skala prioritas di infrastruktur ke depan, lima tahun ke depan kita akan membuat skala prioritas lagi di pengembangan sumber daya manusia," kata Jokowi saat debat pilpres keempat di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019) malam.

Bukan kali ini saja Jokowi mengungkapkan rencananya untuk pengembangan SDM. Saat kegiatan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan di Depok pada pertengahan Februari lalu, Jokowi juga mengungkapkan hal serupa.

"Infrastruktur sudah berjalan, bisa ditinggal. Kita bergeser ke pembangunan SDM," ucap Jokowi, Selasa (12/2/2019).

Dalam lima tahun terakhir, anggaran pembangunan infrastruktur mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) misalnya, mengelola anggaran mencapai Rp 548 triliun sejak 2015-2019.

Adapun pada 2016 anggaran yang dialokasikan mencapai Rp 98,1 triliun, digunakan untuk bidang sumber daya air Rp 28,3 triliun, Bina Marga Rp 41,2 triliun, Cipta Karya Rp 17,7 triliun, perumahan Rp 8,4 triliun dan manajemen perencanaan dan pengawasan Rp 2,5 triliun.

Sementara pada 2017, alokasi anggaran mencapai Rp 106,3 triliun dengan rincian untuk bidang sumber daya air Rp 33,3 triliun, Bina Marga Rp 45,6 triliun, Cipta Karya Rp 16,9 triliun, perumahan Rp 8,4 triliun dan manajemen perencanaan dan pengawasan Rp 2,1 triliun.

Sedangkan pada 2018, anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 113,7 trilin dengan rincian untuk bidang sumber daya air Rp 37,5 triliun, Bina Marga Rp 45,6 triliun, Cipta Karya Rp 18,3 triliun, perumahan Rp 9,9 triliun dan manajemen perencanaan dan pengawasan Rp 2,4 triliun.

Tahun ini, Kementerian PUPR mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 110,7 triliun. Anggaran tersebut digunakan untuk bidang sumber daya air Rp 39,7 triliun, Bina Marga Rp 40,3 triliun, Cipta Karya Rp 20,2 triliun, perumahan Rp 8,1 triliun dan manajemen perencanaan dan pengawasan Rp 2,4 triliun.

https://properti.kompas.com/read/2019/03/31/132251021/setelah-infrastruktur-jokowi-akan-fokus-kembangkan-sdm

Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke