Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek yang sedang dikembangkan, dan akuisisi lahan baru.
Direktur Utama PT Wika Realty Tbk Agung Salladin mengungkapkan, belanja modal tersebut untuk sementara akan didapat dari ekuitas perusahaan.
"IPO (initial public offering) belum ya. Untuk sementara dari kas internal dan juga pinjaman perbankan," kata Agung, usai seremoni ground brealing Tamansari Skyhive, di Jakarta, Sabu (30/3/2019).
Tahun ini, lanjut dia, perusahaan akan melansir setidaknya lima hingga enam proyek baru. Dua di antaranya berada di Palembang, Sumatera Selatan, dan Cawang, Jakarta Timur.
Di Palembang, Wika Reaty akan mengembangkan perumahan seluas 20 hektar. Proyek perumahan ini akan dilansir Semester II-2019.
Kemudian pada September tahun ini juga, Wika Realty akan memulai perkenalan publik proyek mixed use complex di Jl MT Haryono, Cawang.
Di area seluas 6 hektar ini, Wika Realty akan membangun 8 menara apartemen, satu menara perkantoran, dan satu menara hotel.
"Ini akan jadi the last piece of land di daerah Cawang," ujar Agung.
Kedua proyek tersebut telah mengantongi sejumlah perizinan. Termasuk izin prinsip, izin lokasi, dan rekomendasi dari Tim Penilai Arsitektur Kota (TPAK) dan Tim Ahli Bangunan Gedung (khusus proyek di Jakarta).
Sementara proyek lainnya masih dalam proses, baik akuisisi maupun perizinan. Seperti proses akuisisi pusat belanja di Jakarta, dan menyiapkan proyek baru di Cakung.
Kemudian, menyiapkan Sentral Benhil di Jakarta Pusat yang juga masih dalam proses perizinan.
"Juga pengembangan hunian dengan target masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan harga Rp 8,5 juta per meter persegi," kata Agung.
Hunian untuk MBR ini merupakan bagian dari pengembangan proyek transit oriented development (TOD) seluas 1,5 hektar bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero) di Stasiun Senen.
"Porsi hunian MBR 20 persen dari total 1.300 unit dengan kapitalisasi Rp 500 miliar," tambah Agung.
https://properti.kompas.com/read/2019/03/30/164421221/wika-realty-siapkan-rp-3-triliun-belanja-modal-2019