Dia memperkirakan badan usaha jalan tol (BUJT) yang keluar sebagai pemenang lelang itu bisa ditetapkan pada Juni mendatang.
Setelah itu, BUJT bersangkutan dapat segera mengelola tol tersebut, mulai dari urusan pendanaan atau investasi, kerja sama dengan kontraktor, hingga tahap penyelesaian.
"Alhamdulillah BUJT-nya sedang dilelang. Kalau lelang April ini bisa selesai, mungkin Juni sudah bisa ditetapkan pemenangnya, kemudian baru (pembangunan) bisa jalan," ucap Basuki, di Semarang, Rabu (27/3/2019).
Dia menuturkan, BUJT dinilai penting untuk segera ditetapkan karena akan menentukan waktu dimulainya tahap awal pengerjaan proyek tersebut.
"BUJT akan menetapkan siapa kontraktornya karena biasanya kontraktornya bukan BUJT. Kayak Jasa Marga investornya, tapi yang melaksanakan beda, misalnya Brantas atau swasta nasional lain," ujarnya.
Tol Semarang-Demak dirancang sepanjang 27 kilometer dengan investasi yang dibutuhkan Rp 15,3 triliun. Sejak awal, pembangunan tol ini ditargetkan dapat terlaksana pada tahun ini dan selesai pada 2021.
Secara teknis Tol Semarang-Demak memiliki empat simpang susun yaitu Kaligawe, Terboyo, Sayung dan Demak.
Kecepatan rencana 100 kilometer per jam dengan arah pelebaran pada jalan tol ini adalah pelebaran ke dalam dengan jalur awal 2x2 dan jalur akhir 2x3.
Tol Semarang-Demak dibangun untuk meningkatkan aksebilitas dan kapasitas jaringan jalan dalam melayani kawasan utara Jawa. Seperti diketahui kondisi lalu lintas kawasan utara Jawa kepadatannya cukup tinggi.
Jalan tol ini akan diintegrasikan dengan tanggul laut di pantai utara Kota Semarang, mulai dari wilayah Kaligawe hingga Kali Sayung di Kabupaten Demak.
Tanggul laut tersebut berfungsi untuk mengatasi banjir, rob dan penurunan (land subsidence) di Semarang Utara bagian timur khususnya kawasan Kaligawe sampai Sayung.
https://properti.kompas.com/read/2019/03/28/060000021/april-2019-lelang-tol-semarang-demak-selesai