HVS Singapore dalam laporannya yang berjudul "In Focus: Singapore, The Reinvention of Co-Living" menyebutkan, jumlah transaksi dan nilai total bertambah dua kali lipat dibanding 2017 yang hanya mencatatkan lima transaksi sepanjang tahun.
Total transaksi sendiri tercatat sebesar 1 miliar dollar Singapura atau sekitar Rp 10,49 triliun.
Pertumbuhan price per key juga meningkat sebesar 66 persen dari 977.000 dollar Singapura (Rp 10,251 miliar) menjadi 1,6 juta dollar Singapura (Rp 16,78 miliar) pada 2018.
Pertumbuhan transaksi hotel terjadi di tengah kinerja industri pariwisata yang kian kuat.
"Kinerja hotel Singapura diperkirakan akan mempertahankan momentum positif dengan meningkatnya kedatangan pengunjung serta tamabahan pasokan dalam beberapa tahun ke depan," tulis HVS dalam laporannya.
Beberapa transaksi penting yang terjadi sepanjang 2018 antara lain:
Tahun 2018 juga mencatatkan kinerja positif di industri perhotelan Singapura. Tercatat okupansi hotel meningkat sebesar 1,4 percentage points (p.p.) dari tahun lalu yang mencapai 86,2 persen.
Sementara average room rate (ARR) meningkat sebesar 0,7 persen menjadi 218,6 dollar Singapura atau sekitar Rp 2,29 juta.
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, pendapatan per jumlah kamar tersedia (RevPAR) juga meningkat sebesar 2,3 persen.
Pasokan hotel Singapura mulai bergairah pada 2018. HVS mencatat, sepanjang tahun 2018 terdapat 10 hotel yang dibuka atau diluncurkan kembali.
Lebih lanjut, HVS menyebutkan total akan ada 18 hotel dan serviced apartment yang dibuka hingga 2021.
Namun di tengah pertumbuhan industri pariwisata yang kuat, biaya pengembangan hotel juga bertambah.
Dalam dua tahun berturut-turut biaya pengembangan mencatatkan pertumbuhan rata-rata 45,6 persen.
"Ke depannya perlambatan ekonomi global mungkin dapat mengurangi selera investor," tulis HVS.
https://properti.kompas.com/read/2019/03/27/173000321/investasi-hotel-di-singapura-meningkat