Dia mengharapkan politeknik ini bisa mengalahkan politeknik yang sama di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Karena itu, Kementerian PUPR akan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan oleh para mahasiswa, termasuk dalam praktik di lapangan, sehingga lulusannya lebih mumpuni.
"Saya mengharapkan bisa mengalahkan politeknik ITA. Peralatan akan kami dukung penuh lebih detail agar praktik-praktik lapangan lebih mencukupi," ujar Basuki di kampus Politeknik PU, Semarang, Rabu (27/3/2019).
Selain itu, pimpinan dan tenaga pengajarnya juga merupakan orang-orang yang sudah berpengalaman di bidang pendidikan yang sama.
Dengan begitu, para mahasiswa akan mendapatkan ilmu dari pengajar yang bisa dipercaya karena sudah lama berkecimpung di bidang pendidikan industri konstruksi.
"Pak direktur sudah pengalaman mengelola pendidikan, jadi saya percaya kepada beliau dan tim untuk menyiapkan politeknik ini. Pengajarnya bukan dosen tapi instruktur, kalau dosen di ITB," kata Basuki.
Alasanda pun alasan pemilihan lokasi Politeknik PU di kawasan kampus Universitas Diponegoro (Undip) karena suasananya yang masih terasa seperti di perdesaan.
Artinya, diharapkan mampu menghasilkan kepribadian yang sesuai dengan budaya Indonesia dan membentuk moral yang baik.
Jika lokasi kampusnya berada di perkotaan, dikhawatirkan pembentukan karakternya akan berbeda sehingga berpengaruh pada kepribadian.
"Kenapa di Undip Semarang karena saya ingin lulusannya nanti juga punya akhakul karimah yang baik sesuai budaya Indonesia. Ini daerah ndeso, mudah-mudahan karakter ndeso masih bisa diserap oleh alumni. Kalau di Bandung, saya khawatir lulusannya main golf, enggak cocok," jelas Basuki.
Politeknik PU di Semarang ini merupakan yang pertama di Indonesia dan selanjutnya akan dikembangkan ke kota-kota lain sesuai kebutuhan.
https://properti.kompas.com/read/2019/03/27/143635721/politeknik-pu-semarang-diharapkan-bisa-kalahkan-politeknik-itb-bandung