Dalam peresmiannya, Jokowi juga memuji arsitektur pasar tersebut. Dia juga menilai, Pasar Badung adalah warisan budaya di Kota Denpasar.
"Kalau dilihat dari depan, saya sudah berkeliling Indonesia, ini adalah pasar dengan arsitektur yang paling bagus yang pernah saya lihat," ujar Jokowi.
Pasar Badung dibangun kembali dengan enam tingkat yang terdiri dari 2 ruang bawah tanah, dan 4 lantai untuk los dan kios.
Kemudian di lantai dasar terdapat 48 unit los, lantai 1 sebanyak 483 unit los dan lantai 2 menampung 254 unit los dan 145 unit kios.
Sementara untuk lantai paling atas yakni lantai 3 disediakan 254 unit los dan 145 unit kios. Dengan demikian, seluruh los berjumlah 1.450 unit dan kios 290 unit.
Untuk memberi sentuhan akhir, Pasar Badung juga dilengkapi dengan goresan di beberapa titik. Mural-mural tersebut berada di akses masuk dan keluar maupun pada dinding tangga dan lift pasar.
Selain itu juga terdapat sekolah bagi anak pedagang pasar, serta Taman Kumbasari Tukad Badung sebagai inovasi yang dirangkaikan dengan Smart Heritage Market Denpasar.
Melansir Antara, Pasar Badung dilengkapi dengan fasilitas penunjang lain yakni 18 spot WiFi gratis bagi pengunjung dan pedagang.
Diharapkan dengan adanya koneksi internet, para pedagang dapat memanfaatkannya sebagai wahana promosi serta memperkenalkan produk yang dijual.
Tak hanya itu, pengunjung pun dimudahkan dengan berbagai fasilitas penunjang lainnya, seperti timbangan digital.
Fasilitas ini disediakan untuk menjaga transparansi ukuran yang dilakukan pedagang, sehingga tidak merugikan pembeli.
Kemudian ada QR Code di setiap kios yang memfasilitasi pembeli yang ingin melakukan transaksi non-tunai.
https://properti.kompas.com/read/2019/03/23/145533021/mengintip-pasar-badung-yang-disebut-jokowi-punya-arsitektur-terbaik