Pembangunan 29 Bendungan Kelar Akhir 2019

Dengan demikian, diharapkan target untuk menyelesaikan 29 bendungan bisa dicapai pada akhir tahun ini.

Adapun anggaran yang disiapkan untuk mengerjakan ke-29 bendungan itu lebih kurang Rp 40 triliun yang sumber dananya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).  

“Biaya sampai akhir tahun ini kira-kira Rp 40 triliun untuk membangun 29 bendungan itu. Kalau sampai tahun 2023 yang selesai 65 bendungan, biaya totalnya sekitar Rp 84 triliun,” ucap Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Hari Suprayogi saat ditemui di Jakarta, Selasa (19/3/2019).

Hari mengatakan, dari 15 bendungan yang digarap tahun ini, beberapa di antaranya sudah selesai dibangun, tetapi dilakukan belum pengisian air (impounding).

Menurut rencana, hal itu akan dikerjakan setelah bulan Mei nanti.

“Ada beberapa yang sudah selesai, tapi belum impounding. Mungkin nanti setelah Mei, seperti Sindangheula, Sei Gong, dan Gondang,” imbuhnya.

Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan bendungan membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu antara tiga sampai lima tahun.

Dengan demikian, sisa dari 65 bendungan yang dibangun akan selesai semuanya pada tahun 2023.

Untuk diketahui, 14 bendungan yang sudah selesai dibangun hingga akhir 2018 yaitu Bendungan Rajui dan Paya Seunara di Provinsi Aceh, Jatigede di Jawa Barat, Bajulmati dan Nipah di Jawa Timur.

Kejadian Titab di Bali, Teritip di Kalimantan Timur, Raknamo Tanju di Nusa Tenggara Barat, Mila dan Rotiklod di Nusa Tenggara Timur, Logung di Jawa Tengah, Sei Gong di Kepulauan Riau, dan Sindangheula di Banten.

Adapun 15 bendungan yang konstruksinya ditargetkan selesai pada 2019 yakni Bendungan Gongseng, Karalloe, Tapin, Passeloreng, Bintang Bano, Way Sekampung, Ladongi, Napun Gete, Ciawi, Sukamahi, Karian, Keureuto, Gondang, Marangkayu, dan Kuningan.

Selain itu, 10 bendungan yang mulai dibangunan pada tahun ini, yaitu Bendungan Jenelata, Pelosika, Jragung, Digoel, Tiro, Mbay, Budong-Budong, Ameroro, Tiu Suntuk, dan Bulango Ulu.