Ini adalah portofolio kedua Plateno dalam industri hotel di Tanah Air setelah pada tahun lalu mereka meresmikan pengelolaan 98 unit kamar di proyek 7 Days Premium Jatinegara.
Business Development Manager Plateno Indonesia Ali Yang menjelaskan, hotel bintang empat yang akan dibuka akan menggunakan brand The Eastern Lavande Bojonegoro.
Lavande merupakan satu dari belasan brand hotel yang dikembangkan Plateno.
"Karena Lavande itu produk unggulan kita," kata Ali saat menyampaikan keterangan di Jakarta, Rabu (20/3/2019).
Bojonegoro dipilih karena kota berpenduduk 1,5 juta jiwa itu diperkirakan akan menjadi 'The Next Texas'. Hal ini tidak terlepas dari keberadaan Blok Cepu, yang diprediksi menjadi penghasil minyak terbesar di Indonesia pada kemudian hari.
"30 persen produksi minyak nanti akan di Cepu. Tentu nanti akan banyak perusahaan besar minyak di sana. Jadi kita juga kebanyakan tamu kita fokuskan di bisnis," kata dia.
Hal senada diamini Project Director PT Graha Persada Indonesia Tavip. Dengan masih minimnya jumlah hotel bintang empat di sana, hal itu membuat peluang Lavande untuk berkembang di sana cukup besar.
"Saya pikir properti standar eksekutif perminyakan itu masih banyak peluangnya," ujarnya.
Di samping kalangan pebisnis, The Eastern Lavande Bojonegoro juga mengincar wisatawan yang kebetulan melintas di wilayah tersebut.
"Pemandangan di sana cukup oke, kotanya bersih, dan dengan adanya pembangunan tol nantinya itu akan dorong pasar domestik pariwisata. Dan itu sebenarnya pangsa pasar yang kita incar," kata dia.
Saat ini, proses pembangunan baru mencapai 45 persen. Ia pun menargetkan proyek tersebut dapat rampung pada akhir tahun ini.
https://properti.kompas.com/read/2019/03/20/171200921/jaringan-hotel-china-bakal-kelola-akomodasi-bintang-4-di-bojonegoro