Saat penyerahan tersebut, Presiden mengaku bahagia karena dengan sertifikat para tenaga kerja konstruksi memiliki jaminan untuk mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan lebih baik.
"Siang hari ini saya seneng banget, seneng banget, seneng banget, karena melihat SDM muda ini wajahnya cerah, penuh harapan, dan kelihatannya saya lihat pintar-pintar," ungkap Presiden.
Para penerima sertifikat ini memiliki latar belakang keahlian yang beragam. Tak hanya para tenaga kerja terampil tetapi juga mahasiswa yang baru saja menyelesaikan studi di universitas.
"Kalau sudah pegang sertifikat seperti ini kalau tidak pinter kebangetan. Sudah jelas ini, ada ahli tehnik jembatan, nanti kalau saya suruh bikin jembatan tidak bisa, awas," kata dia.
Adapun 16.000 tenaga kerja yang menerima sertifikat terdiri atas 13.900 tenaga terampil dan 2.100 tenaga ahli.
Presiden mengatakan, dengan perkembangan teknologi konstruksi yang cepat, maka dibutuhkan banyak tenaga konstruksi yang ahli.
Hal ini untuk memastikan agar teknologi yang masuk kelak dapat dioperasikan oleh tenaga konstruksi yang telah tersertifikasi.
https://properti.kompas.com/read/2019/03/12/145615321/jokowi-nanti-kalau-tidak-bisa-bikin-jembatan-awas