Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

K House, Rumah Pantai Dua Bagian Beratap Beton

KOMPAS.com – Di suatu perkampungan nelayan di bagian barat daya Sri Lanka terdapat sebuah rumah unik yang dindingnya terbuat dari beton.

Desain bangunan itu dibuat oleh biro arsitek Aim Architecture dari Denmark dan Norm Architects dari China.

Tujuan dari para arsitek membuat rancangan rumah itu untuk menyeimbangkan keberadaannya yang terletak di antara hijaunya lanskap di pinggir pantai berikilm tropis di desa kecil Kottegoda. Rumah itu diberi nama K House.

"Lokasinya di tepi pantai, kami bertujuan agar penghuninya bisa menikmati pengalaman unik di rumah yang desainnya terlihat kasar, tetapi menyatu dengan alam," ujar Peter Eland dari Norm Architects, seperti dikutip Dezeen, Kamis (7/3/2019).

Rumah yang berfungsi sebagai tempat liburan ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu East House dan West House. Keduanya beratap beton dan didesain berbentuk huruf L.

Di bagian luar diperindah dengan taman hijau dan kolam renang yang posisinya cenderung miring ke bawah menuju pantai berpasir yang masih alami.

Terletak secara terpisah, East House berada di atas bukit yang langsung menghadap ke laut, sedangkan West House terletak lebih jauh dari pantai di antara pepohonan rindang sehingga para tamu seolah-olah merasa terlindungi. 

Karena itu, ruang di dalam West House juga dibuat untuk membangkitkan suasana yang lebih intim dan tertutup dengan dinding dan lantai semen yang dipoles halus.

Selain itu, terdapat meja makan yang terbuat dari kayu jati dan kursi dengan sandaran kepala yang terletak memanjang di dinding kamar sehingga terasa sentuhan kehangatan.

Adapun interior East House memiliki desain yang lebih terbuka. Permukaan dindingnya dicat putih di ruang tamu dan ruang makan, yang dihiasi dengan karya seni antik karya seniman lokal.

Sedangkan lantai granitnya terlihat menutupi teras yang posisinya berdekatan.

"Tantangan utama mendesain rumah ini adalah lokasinya di iklim tropis. Angin darat dari Samudra Hindia mengandung banyak garam dari laut bisa membuat material menjadi lebih keras," ucap Eland.

Maka dari itu, para arsitek memilih material yang terbuat dari beton, lantai teraso, kayu jati, dan tanah liat.

https://properti.kompas.com/read/2019/03/09/155320221/k-house-rumah-pantai-dua-bagian-beratap-beton

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke