Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tol Gratis Dianggap Kontra Produktif

"Jangankan gratis, penurunan tarif tol pun akan menjadi hal kontra produktif karena memengaruhi iklim investasi," tegas Kris menjawab Kompas.com, Rabu (27/2/2019).

Padahal, Indonesia sedang gencar-gencarnya mengundang investor untuk berpartisipasi dalam percepatan pembangunan infrastruktur. 

Dengan adanya wacana ini, dan kalau dijadikan sebuah kebijakan baru tanpa melalui kelayakan studi komprehensif, akan menimbulkan risiko baru.

"Para investor atau badan usaha jalan tol (BUJT) akan memiliki risiko baru terkait kepastian berusaha, dan keamanan berinvestasi di Indonesia," tukas dia.

Diskursus ihwal rencana penurunan tarif tol muncul setelah pengusaha logistik mengeluhkan mahalnya tarif Tol Trans-Jawa.

Tingginya tarif tol menjadi salah satu permasalahan yang harus dihadapi oleh para pengusaha logistik. Mereka harus mengeluarkan ongkos yang lebih besar untuk menunjang usahanya.

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Nofrisel mengatakan, penerapan tarif di sepanjang Tol Trans-Jawa berpengaruh signifikan terhadap struktur pengeluaran perusahaan truk.

Dibandingkan melalui jalur tol, para pengusaha truk pun lebih memilih untuk lewat jalur non-tol di sepanjang Pantura.

"Jadi kami berharap bisa dipertimbangkan untuk tarif tol, di-adjust, ditinjau kembali. Sementara yang dilakukan teman-teman Aptrindo ya sebagian tidak lewat jalan tol. Mereka memilih jalur Pantura biasa," ujar Nofrisel, Rabu (6/2/2019).

Tak hanya penurunan, diskursus pembebasan tarif tol pun ikut terangkat menyusul rencana Malaysia 'menggratiskan' beberapa ruas jalan bebas hambatan.

Meski demikian, pengguna jalan tol akan tetap membayar tarif kemacetan tertentu jika tarif tol dihapuskan.

Sebagai gantinya, Pemerintah Malaysia akan membebankan biaya pengembalian investasi tol melalui pajak yang ditarik dari masyarakat.

Sementara di Indonesia, menurut Kris, jika pembebasan tarif dilakukan pada tol yang konsesinya masih aktif, pemerintah harus mengambil alih atau buy out seluruhnya.

Ini berarti termasuk "mengambil alih" seluruh utang-utang BUJT yang bersangkutan, dan lain sebagainya.

"Tapi apa pemerintah sanggup? Kan sangat tergantung pada kemampuan finansial pemerintah. Lagi-lagi kalau pemerintah harus melakukan itu, akan sangat kontra produkti," cetus Kris.

Dalam catatan ATI, belum ada satu pun jalan tol di Indonesia yang masa konsesinya habis.

Menurut Kris, yang paling mendekati masa akhir konsesi adalah Jalan Tol Dalam Kota atau Jakarta Inner Ring Road Segmen Cawang-Tanjung Priok.

Jalan tol sepanjang 16 kilometer tersebut akan berakhir masa konsesinya pada 2024. Hanya, sambung dia, belum ada informasi aktual apakah diperpanjang atau tidak.

"Pihak BUJT yakni PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) sepertinya mengajukan tambahan konsesi karena terkait pembangunan elevated harbours road," tuntas Kris.

https://properti.kompas.com/read/2019/02/28/153623521/tol-gratis-dianggap-kontra-produktif

Terkini Lainnya

Awas Kena Denda, Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas

Awas Kena Denda, Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Flores Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Flores Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belu: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belu: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MLFF Resmi Jadi Salah Satu Sistem Transaksi Jalan Tol

MLFF Resmi Jadi Salah Satu Sistem Transaksi Jalan Tol

Berita
Mengenal Penthouse, Tipe Unit Paling Eksklusif di Apartemen

Mengenal Penthouse, Tipe Unit Paling Eksklusif di Apartemen

Apartemen
Tahun Ini, BPD DIY akan Salurkan 100 Unit KPR FLPP

Tahun Ini, BPD DIY akan Salurkan 100 Unit KPR FLPP

Hunian
Pengembang Rumah Subsidi Desak Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat

Pengembang Rumah Subsidi Desak Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat

Berita
Tahun Ini, Central Group Targetkan Penjualan Rp 1,8 Triliun

Tahun Ini, Central Group Targetkan Penjualan Rp 1,8 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lembata: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lembata: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tol Bocimi Kelar Diperbaiki Permanen Sebelum Libur Akhir Tahun Ini

Tol Bocimi Kelar Diperbaiki Permanen Sebelum Libur Akhir Tahun Ini

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Manggarai Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Manggarai Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Sengkarut Korupsi Tol MBZ, Lelang Proyek Diatur, Kualitas Material Dipangkas

Sengkarut Korupsi Tol MBZ, Lelang Proyek Diatur, Kualitas Material Dipangkas

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Dompu: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Dompu: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke