Bangunan ini sebelumnya digunakan sebagai pos atau menara jaga yang telah diubah menjadi rumah pertanian.
Lantai pertama rumah yang dulunya digunakan sebagai tempat penyimpanan peralatan pertanian, sementara lantai kedua digunakan sebagai tempat tinggal.
Lalu pada tingkat mezanine difungsikan sebagai penyimpanan jerami.
Kini, bangunan tua tersebut direnovasi dan akan digunakan sebagai rumah tinggal. Pengerjaan renovasi dilakukan oleh arsitek Nico Van der Muelen.
Karena letaknya berdekatan dengan situs peninggalan masa Romawi serta usianya yang tergolong sudah tua, maka pengerjaan renovasi rumah harus melalui persetujuan dewan setempat.
Proses pengajuan ini memakan waktu selama tiga tahun.
Bangunan aslinya terbuat dari batu, sehingga proyek renovasi ini harus menggunakan bahan yang hampir sama dengan struktur asli.
Arsitek kemudian menggunakan batu yang mudah ditemukan di sekitar situs. Batu yang ada diteliti kemudian dibangun kembali dan diaplikasikan baik pada eksterior maupun interior rumah.
Warna batu yang dominan diimbangi dengan nuansa kayu dan baja berwana hitam. Sedangkan lantai dilapisi dengan bahan resin. Pintu rumah dibuat dari balok kayu ek daur ulang lengkap dengan pegangan baja.
Selain itu, terdapat penambahan kolam renang yang terhubung dengan dapur dan tangga baja untuk menuju ke lantai dua.
https://properti.kompas.com/read/2019/02/26/213000721/pos-jaga-abad-ke-12-diubah-jadi-rumah-tinggal