Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menuturkan, ada empat konsorsium yang telah dinyatakan lolos tahap pra kualifikasi, yatu PT Jasa Marga Tbk-PT Waskita Toll Road-PT Adhi Karya Tbk-PT Brantas Abipraya (Persero).
Kemudian, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk-PT Wijaya Karya (Persero) Tbk-PT Misi Mulia Metrical; PT China Harbour Indonesa dan Sinohydro Corporation Limited.
Empat konsorsium yang telah lolos tersebut diundang untuk menyerahkan dokumen dan persyaratan lelang.
"Jadi, keempat perusahaan ini memang kita beri kesempatan untuk bisa memasukkan dokumen penawaran. Penandatangan PPJT ditargetkan awal Mei 2019," kata Danang di kantornya, Senin (25/2/2019).
Tol Semarang-Demak dirancang sepanjang 27 kilometer dengan investasi yang dibutuhkan Rp 15,3 triliun. Sejak awal, pembangunan tol ini ditargetkan dapat terlaksana pada tahun ini dan selesai pada 2021.
Secara teknis Tol Semarang-Demak memiliki empat simpang susun yaitu Kaligawe, Terboyo, Sayung dan Demak.
Kecepatan rencana 100 kilometer per jam dengan arah pelebaran pada jalan tol ini adalah pelebaran ke dalam dengan jalur awal 2x2 dan jalur akhir 2x3.
Tol Semarang-Demak dibangun untuk meningkatkan aksebilitas dan kapasitas jaringan jalan dalam melayani kawasan utara Jawa. Seperti diketahui kondisi lalu lintas kawasan utara Jawa kepadatannya cukup tinggi.
Jalan tol ini akan diintegrasikan dengan tanggul laut di pantai utara Kota Semarang, mulai dari wilayah Kaligawe hingga Kali Sayung di Kabupaten Demak.
Tanggul laut tersebut berfungsi untuk mengatasi banjir, rob dan penurunan (land subsidence) di Semarang Utara bagian timur khususnya kawasan Kaligawe sampai Sayung.
https://properti.kompas.com/read/2019/02/25/182050321/mei-2019-ppjt-tol-semarang-demak-ditandatangani