Menurut dia, selama ini sumber daya air di dalam negeri sudah cukup melimpah.
"Sepengetahuan saya, saya itu tidak pernah impor air. Enggak pernah, orang kita ini kelebihan (surplus) air, orang banjir," kata Basuki di Bandung, Selasa (19/2/2019).
Basuki menanggapi pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat debat putaran kedua Pilpres 2019, Minggu (17/2/2019).
Saat itu, Prabowo menyatakan, suatu negara dikatakan bisa berhasil kalau bisa memenuhi pangan untuk rakyatnya, energi untuk rakyatnya, dan air tanpa impor.
Basuki mengaku tak mengetahui apa yang dimaksud impor air oleh Prabowo. Kalaupun ada impor, ia memastikan, air yang dimaksud bukanlah air yang menjadi barang sosial.
"(Mungkin) itu industri, beda. Beda dengan sumber daya air ini. Misalnya, Equil, Evian, itu sudah barang sosial lagi, barang industri. Saya enggak tahu kalau itu," katanya.
Basuki pun memastikan, Kementerian PUPR tidak pernah mengimpor ataupun mengekspor air meski jumlahnya berlebihan.
Jika dilihat dari potensinya, Indonesia sebenarnya mampu mengekspor air ke negara lain.
"Orang kita mau kirim dari Bintan ke Singapura aja kita larang. UU dulu (menyebutkan) sebelum bisa memenuhi untuk diri sendiri belum boleh mengekspor. Dulu Singapura mau impor air dari Bintan, tapi kita larang," katanya.
https://properti.kompas.com/read/2019/02/19/230000621/basuki-kita-surplus-buat-apa-impor-air