Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kementerian PUPR Prioritaskan 4 KSPN

Menurut Kepala BPIW Hadi Sucahyono, empat KSPN prioritas tersebut yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.

“Empat kawasan ini jadi prioritas karena tren turis terus meningkat. Selain itu, juga mempunyai potensi untuk dikembangkan. Jadi dengan trigger investasi di sana diharapkan potensi ekonominya cepat meningkat,” ucap Hadi dalam diskusi PUPR Expo 4.0 di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (15/2/2019).

Hadi menuturkan, sebelum mengembangkan KSPN tersebut, BPIW melakukan lima langkah perencanaan.

Pertama, membuat konsensus dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) di tingkat nasional, provinsi, dan kota atau kabupaten, yang melibatkan pemerintah, swasta, dan masyarakat.

“Yang penting itu adalah koordinasi antar-stakeholder. Di tingkat pusat, kami melakukan rapat di kantor Wapres yang dihadiri Kementerian PUPR, Kemenpar, Kemenhub, dan lain-lain. Juga bagaimana koordinasi dengan pemda setempat, swasta, dan masyarakatnya,” ujar Hadi.

Langkah kedua yaitu menentukan obyek dan tujuan prioritas dalam kawasan pariwisata strategis.

Kemudian, langkah ketiga, mengidentifikasi kebutuhan infrastruktur, terkait kawasan pariwisata, misalnya bandara, jalan, air dan sanitasi, drainase, listrik, ruang terbuka hijau, dan rest area.

Berikutnya, mengoptimalkan kapasitas kawasan untuk turis asing dan domestik yang sesuai dengan perkiraan peningkatan jumlah turis.

Terakhir, menyiapkan rencana pengembangan kawasan terpadu (masterplan) untuk kawasan pariwisata strategis.

“Kebutuhan infrastruktur di setiap lokasi itu berbeda-beda, makanya perlu diidentifikasi. Kami juga menyiapkan rencana yang disebut sebagai masterplan dan development plan,” imbuh Hadi.

Strategi yang dilakukan untuk pembangunan infrastruktur adalah dengan menyiapkan kriteria kesiapan atau readiness criteria untuk investasi infrastruktur pariwisata.

Kemudian, menyediakan skema keuangan yang berkelanjutan untuk investasi pariwisata melalui penyiapan studi kelayakan, analisis mengenai dampak lingkungan (amdal), detailed egineering design (DED), dan pembebasan lahan.

Strategi selanjutnya yakni membiayai pembangunan fisik, misalnya air bersih dan sanitasi, jalan, listrik, drainase, limbah padat, anjungan cerdas, museum, ruang terbuka hijau, dan lanskap.

Berikutnya, BPIW juga mendorong dunia usaha dan masyarakat, badan usaha milik negara (BUMN), dan badan usaha milik daerah (BUMD).

Untuk diketahui, BPIW terus mengembangkan pembangunan infrastruktur KSPN yang saat ini berjumlah 12 kawasan, yaitu Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, Morotai, Toraja, dan Mandeh.

Pengembangan infrastruktur di 12 KSPN itu karena dinilai berpotensi dari sektor pariwisata yang berupa kekayaan alam daerah, budaya masyarakat setempat, dan tingkat kunjungan turis.

Selain itu, daerah tersebut juga memiliki kontribusi besar untuk menambah pemasukan, baik secara lokal maupun nasional.

https://properti.kompas.com/read/2019/02/16/080000921/kementerian-pupr-prioritaskan-4-kspn

Terkini Lainnya

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke