Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tarif LRT Jabodebek Rp 10.000 Dinilai Lebih Ekonomis

Ketua Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas mengusulkan, agar tarif LRT Jabodebek tidak lebih dari Rp 10.000 untuk satu kali perjalanan baik dekat maupun jauh.

Memang, ada selisih Rp 2.000 dari tarif yang sebelumnya telah dipatok. Namun, pemerintah dinilai masih cukup mampu untuk menanggung subsidi tersebut.

"Saya condongnya Rp 10.000 flat. Tapi subsidi nambah," kata Darmaningtyas dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (15/2/2019).

Ia menjelaskan, dengan tarif yang lebih murah, keuntungan yang akan diperoleh pemerintah akan lebih besar. Sebab, potensi LRT Jabodebek untuk sepi kian menipis karena tarifnya yang lebih ekonomis.

Tak hanya masyarakat pengguna kendaraan roda empat, para pengguna kendaraan roda dua pun dapat memanfaatkan moda transportasi tersebut tanpa khawatir harus dibebani tarif yang besar.

Dengan demikian penggunaan kendaraan roda empat dan roda dua dapat kian ditekan. Sehingga kemacetan di jalan pun diperkirakan dapat berkurang cukup signifikan.

"Jadi, jauh lebih baik dibandingkan kendaraan bermotor dibiarkan itu kerugiannya jauh lebih besar," sambung Damrmaningtyas.

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas terkait tata kelola transportasi Jabodetabek di Istana Negara beberapa waktu lalu menyebut, kerugian akibat kemacetan mencapai Rp 65 triliun per tahun.

Namun, menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, kerugian yang terjadi lebih besar dari perkiraan yakni mencapai Rp 100 triliun per tahun.

Salah satu faktor penyebab kerugian tersebut yakni sulitnya mengatur transportasi umum di Jakarta dan sekitarnya, mengingat kewenangan pengatuan transportasi di Jabodetabek tersebar.

https://properti.kompas.com/read/2019/02/15/233335121/tarif-lrt-jabodebek-rp-10000-dinilai-lebih-ekonomis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke