Menurut Kepala Divisi LRT Jabodebek PT KAI (Persero) John Roberto, tarif yang telah ditentukan tersebut berdasarkan kemampuan masyarakat untuk membayar.
"Jadi, kalau dari hitung-hitungan kami, tarif keekonomian itu kan Rp 30.000. Tapi, willingness to pay (kemampuan membayar) masyarakat itu Rp 12.000," kata John dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (15/2/2019).
Pengambilan keputusan terkait tarif ini, sebut John, sudah dilakukan sejak lama. Kendati demikian, bila memang dirasakan masih terlalu mahal dan berharap ada perubahan, keputusan itu sepenuhnya ada di tangan pemerintah.
"Perubahan tarif kami tunggu pemerintah. Subsidi Rp 18.000 dari pemerintah pusat seperti biasa KCI tuh, maka tadi disebutkan sama DKI juga, tapi sejauh ini belum," ungkap John.
Ia menambahkan, perserian masih menjajaki kerja sama dengan pengelola Commuter Line dan PT MRT Jakarta untuk mengintegrasikan tarif saat moda transportasi ini beroperasi.
"Integrasi tiketnya, KRL dengan LRT sangat bisa karena kita sudah bicarakan dengan KCI. Itu pasti harus kita lakukan. MRT bisa kita bicara dan memungkinkan," ucap John.
https://properti.kompas.com/read/2019/02/15/145249521/tarif-lrt-jabodebek-rp-12000-sekali-perjalanan