JAKARTA, KOMPAS.com – Satu lagi pemanfaatan teknologi yang dikembangkan oleh Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yaitu Building Information Modelling (BIM).
Ini merupakan aplikasi digital untuk konstruksi infrastruktur yang mengintegrasikan model virtual dari beserta data atau informasi teknisnya.
Dengan begitu, bisa dilakukan analisis seakurat mungkin terhadap perencanaan, desain, fabrikasi, konstruksi, sampai tahap operasionalisasi.
Kelebihan dari aplikasi ini yaitu meningkatkan efisiensi dan akurasi melalui kerja sama antara para pemangku kepentingan, desain dan pembangunannya menjadi lebih efektif, berbagai kesalahan teknis bisa dihindari, serta penggunaan material, peralatan, dan waktu menjadi lebih optimal.
“BIM itu teknologi yang beri kemudahan dari fase perencanaan sampai pemanfaatan infrastruktur itu sendiri. Bisa diketahui detailnya, biaya, material yang dibutuhkan, SDM-nya berapa, jangka waktu berapa, itu bisa di-setting,” ujar Galih, staf Balitbang, dalam PUPR Expo 4.0 di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (12/2/2019).
Dia mengatakan, kecanggihan aplikasi ini juga bisa dilihat jika rincian data teknis suatu proyek diubah. Misalnya jika dinaikkan, maka komponen lain juga akan ikut berubah secara otomatis.
Tidak hanya itu, teknologi BIM juga bisa menghitung penggunaan fasilitas di suatu gedung secara efektif dan efisien sehingga bisa menghemat biaya pemeliharaan dan meningkatkan kenyamanan.
“Misalnya di suatu gedung, dengan BIM ini bisa tahu titik paling efisien untuk memasang AC di mana. Berapa unit yang dibutuhkan agar tetap dingin. Itu kalau untuk facility management, bisa sampai sejauh itu,” imbuh Galih.
Dia mengungkapkan, saat ini BIM sudah diterapkan di beberapa proyek infrastruktur PT Pembangunan Perumahan Tbk (PP).
Contohnya di Jembatan Teluk Kendari, beberapa ruas di Tol Manado-Bitung, dan sejumlah proyek bangunan untuk gerai ritel.
Adapun Kementerian PUPR sekarang sedang mengerjakan proyek percontohan di Kabupaten Pulau Morotai, Kepulauan Maluku.
“Kalau di PUPR masih untuk pilot project, sementara ini untuk di Morotai. Di sana untuk teknologi bidang air, jalan, dan keciptakaryaan, yaitu toilet wisata, jalan wisata, dan pemecah arus gelombang pantai,” jelas Galih.
Dia menuturkan, penerapan BIM ini memiliki pengaruh positif untuk masa mendatang karena bisa mengurangi penggunaan material yang berlebihan, risiko kegagalan konstruksi, dan pengulangan pekerjaan.
https://properti.kompas.com/read/2019/02/13/084439921/dengan-aplikasi-bim-pembangunan-infrastruktur-bisa-lebih-efisien