Gedung ini direnovasi dan dirancang ulang oleh Anyscale Architecture Design. Bangunan berusia 300 tahun ini pernah berfungsi sebagai penginapan para pedagang, pelancong, serta sebagai tempat berlindung bagi para tentara China.
Forbes menulis, 150 tahun kemudian, properti ini diperluas dengan penambahan aula dan halaman khusus untuk binatang.
Pada pergantian abad ke-20, gedung ini diambil alih dan digunakan sebagai panti asuhan oleh seorang wanita kaya, baru setelahnya berfungsi sebagai kantor desa setempat.
Setelah itu, situs tersebut rusak dan terbengkalai hingga kemudian dibeli oleh sepasang suami istri dari Shanghai.
Mereka kemudian meminta firma Anysclae Architecture Design untuk merancang ulang bangunan termasuk interiornya.
"Kami mengeksekusi gedung ini dengan cara menghormati sejarah arsitektur lokal, dan memulihkan hotel dengan cara yang dilakukan generasisaat ini sehingga di masa depan mereka dapat memahami dan menghargai arsitektur lokal," jelas firma tersebut seperti dikutip dari Dezeen.
"Ini mengharuskan adanya persilangan fitur modern dan tradisional," lanjut firma itu.
Untuk itu, mereka bekerja sama dengan pengrajin kayu lokal untuk memulihkan kerangka utama bangunan.
Beberapa dinding tanah liat dibangun kembali untuk menjaga bangunan tetap dingin selama musim panas.
Tetapi beberapa permukaan yang udah mengelupas dan masih menampilkan karakter tradisional dibiarkan tetap sesuai aslinya.
Hal ini dilakukan guna menegaskan tampilan hotel yang sudah berusia ratusan tahun.
Perbaikan juga dilakukan pada bagian paviliun dengan menambahkan kaca berbingkai hitam. Sementara pada lantai atas, setiap kamar tidur dirancang dengan desain yang kontemporer, yakni dinding berwarna abu-abu.
Kini Wuyuan Skywells Hotel memiliki 14 kamar dan sebuah perpustakaan di lantai tiga yang menghadap ke atap rumah-rumah penduduk.
https://properti.kompas.com/read/2019/02/10/125908121/wuyuan-skywells-tempat-perlindungan-tentara-yang-disulap-jadi-hotel