Aspek sumber daya manusia (SDM) pun diyakini akan semakin kokoh dengan adanya pertukaran antara karyawan satu dan lainnya.
Corporate Finance Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk Eka Setya Adrianto mengatakan, setiap perusahaan BUMN memiliki spesialisasi personel yang berbeda.
"Jadi kayak saya ini, tidak harus juga ada di Jasa Marga terus, bisa saja di Hutama Karya, di Waskita, sehingga kebutuhannya lebih optimal lagi," kata Eka dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (7/2/2019).
Meski demikian, mekanisme tes juga tetap harus dilalui agar kekuatan yang ada kian terkonsolidasi.
Selain itu, ia menambahkan, saat ini setiap BUMN karya memiliki badan pendidikan dan pelatihan tersendiri yang digunakan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan setiap karyawan.
Dengan adanya penggabungan ini, fungsi badiklat tersebut dapat dikerjasamakan sehingga lebih efektif dan efisien.
"Dalam jangka panjang, kalau dari sisi Jasa Marga, itu tetap menjalankan seperti apa yang diamanahkan sebagai operator (jalan tol). Tapi niatannya kita ingin punya seperti Khazanah di Malaysia atau Temasek di Singapura," tutur Eka.
"Tujuannya seperti itu. Makanya biar lebih terintegrasi, lebih kuat, secara finansial tentunya masih membutuhkan dukungan dari pihak ketiga," imbuh Eka.
Saat ini, proses integrasi ini masih dalam tahap konsolidasi. Tiga BUMN karya yang bergabung masih tetap menjalankan bisnis sesuai dengan core masing-masing.
https://properti.kompas.com/read/2019/02/08/080000721/-holding-infrastruktur-dorong-kemampuan-sdm-bumn-karya