Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pattaya Makin Agresif Kembangkan Properti Vertikal

KOMPAS.com – Kawasan Pattaya di Thailand terus berkembang menjadi area yang mengalami pembangunan pesat.

Dalam satu dekade terakhir, beberapa area di Pattaya dikembangkan sebagai pasar potensial bangunan bertingkat, seperti apartemen dan hotel. Contohnya di Wong Amat, Phra Tamnak, Jomtien, dan Na Jomtien.

Semakin terbatasnya lahan di sepanjang tepi pantai membuat para pengembang mencari lahan yang menjauh dari garis pantai, misalnya ke daerah Bang Saray dan Sattahip.

Pergeseran pembangunan ke wilayah selatan Thailand ini sesuai dengan rencana pemerintah mengembangkan Eastern Economic Corridor (EEC) untuk meningkatkan peluang bagi daerah tersebut mengeksplorasi potensinya dan berekspansi pada masa mendatang.

Pada 2018, Pattaya merupakan kota ke-18 yang paling banyak dikunjungi di dunia. Menurut Mastercard Global Destination Cities Index 2018, wilayah ini berhasil menarik 8,67 juta pengunjung dari seluruh penjuru dunia.

Indeks tersebut membuat kota ini lebih populer daripada Bali dan semakin memantapkan fokusnya sebagai kawasan EEC.

Posisi Pattaya terletak antara Bangkok dan EEC. Jika berkendara dari Bangkok, waktu tempuhnya hanya sekitar dua jam.

Itu yang membuat orang sering menghabiskan waktu akhir pekan ke sana karena lokasi resornya relatif dekat dari pusat ibu kota.  

Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan bangunan di Pattaya, banyak pengembang yang melakukan ekspansi bisnisnya lebih jauh dari pusat kota Pattaya, misalnya ke Bang Saray, daerah pantai yang sebelumnya diabaikan. Area ini semakin menarik bagi para pengunjung dan pelaku bisnis.

Melihat potensi investasi daerah tersebut, perusahaan investasi dan real estat berskala global, CBRE, merasa yakin bahwa ada faktor mendasar yang bagus untuk mendukung pertumbuhan nilai tanah dan properti pada masa mendatang di sekitar kawasan Bang Saray dan U-tapao.

CBRE melihat potensi baru di kawasan ini untuk menambah masa tinggal orang yang berlibur untuk waktu yang sebentar ataupun liburan panjang.

Hotel-hotel baru, seperti Renaissance Pattaya, telah menunjukkan tingkat hunian yang tinggi, bisa mencapai 80 persen.

Sejumlah hotel bintang lima pun direncanakan hadir di daerah tersebut. Pembangunan perumahan elite, semacam Sunplay Bangsaray dan lapangan golf baru, juga telah dikembangkan di sana.

Begitu pula berbagai obyek wisata dan tempat berlibur keluarga, seperti kebun anggur dan Gunung Big Buddha, yang sedang dilengkapi dengan fasilitas modern, seperti taman air, taman hiburan, lapangan golf, serta beraneka tempat makan dan minum.

Selain itu, ada pula sekolah internasional, seperti Rugby dan St Andrews, serta rumah sakit dan klub olahraga.

Hal itu menjadikan daerah tersebut sebagai tujuan yang tepat untuk berlibur, pensiun, dan disewakan kepada ekspatriat.

“Kami pikir daerah di sekitar Na Jomtien dan Bang Saray hingga U-tapao akan tumbuh menjadi lokasi kelas atas di Pattaya, dengan beberapa pengembangan berskala besar yang  sedang direncanakan,” ujar sumber dari CBRE, seperti dilansir Bangkok Post, Rabu (6/2/2019).

Di samping itu, EEC akan terus menerima investasi besar dari pemerintah sebagai pusat industri, perdagangan, pariwisata, dan perdagangan. Insentif untuk membangun bisnis dikombinasikan dengan pemandangan dan iklim di daerah itu.

Itu dinilai sebagai fondasi yang baik untuk menciptakan permintaan terhadap akomodasi baru di sepanjang pantai ini bagi para pekerja industri.

Dalam beberapa tahun terakhir, akses ke kawasan Pattaya juga telah ditingkatkan melalui pembangunan proyek infrastruktur.

Perluasan bandara di U-tapao membantu EEC untuk menyambut kedatangan para pengunjung melalui penerbangan internasional, misalnya dari China, Rusia, dan Inggris. 

Perkembangan transportasi darat juga membuat area ini lebih mudah diakses dibanding sebelumnya. Pengembangan jalan bebas hambatan yang baru membuat perjalanan lebih nyaman karena penumpang bisa melewati pusat kota Pattaya yang sibuk.

Jaringan rel kereta berkecepatan tinggi yang direncanakan yang menghubungkan U-tapao dengan dua bandara di Bangkok juga semakin memperlancar konektivitas. Semuanya demi menciptakan akses yang lancar ke EEC ketika nantinya mulai beroperasi pada 2023.

Kombinasi dari pertumbuhan industri, pengembangan infrastruktur transportasi,  serta keindahan alam menjadi daya tarik dan potensi besar bagi daerah tersebut tinggi untuk terus mengalami pertumbuhan ke depannya.

CBRE melihat bahwa Pattaya berkembang menjadi pusat perekonomian kelas atas dan dipercaya akan memberikan banyak peluang bagi pengembang untuk memenuhi permintaan di berbagai segmen pasar, mulai dari hotel, rumah, apartemen, perkantoran, pusat ritel, hingga peluang lain yang bisa dijajaki para investor.

https://properti.kompas.com/read/2019/02/07/130000621/pattaya-makin-agresif-kembangkan-properti-vertikal

Terkini Lainnya

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke