Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Norwegia Bakal Bangun Terowongan Terapung

Pasalnya wilayah yang akan dilalui terlampau lebar dan dalam. Dengan kedalaman 1 kilometer dan lebar 5 kilometer, membangun jalur penghubung konvensional baik jembatan maupun terowongan bawah laut dianggap hampir mustahil.

Selain itu, untuk melakukan perjalanan sepanjang 1.100 kilometer dari kota Kristiansand di selatan ke Trondheim di utara lewat jalur barat memerlukan waktu sekitar 21 jam, serta tujuh kali penyeberangan menggunakan ferry.

Untuk itulah Pemerintah Norwegia kemudian menyiapkan dana sebesar 40 miliar dollar guna membuat jalur tersebut bebas ferry.

Meski memakai istilah mengambang atau terapung, namun terowongan ini sebenarnya ditopang dengan kabel yang ditambatkan di dasar lautan.

Selain kabel, struktur terowongan juga bisa ditambatkan dengan ponton yang berjarak cukup jauh.

Konstruksi struktur ini sendiri sama seperti terowongan pada umumnya, yaitu terbuat dari beton.

Nantinya setiap mobil maupun kendaraan berat dapat melewati ruang di dalam terowongan.

Struktur terowongan terapung ini rencananya akan dibangun sedalam 30 meter di bawah permukaan laut.

Badan pemerintah yang bertanggung jawab atas proyek ini, The Norwegian Public Roads Administration (NPRA) mengatakan akan menyelesaikan pembangunan pada 2050.

Gagasan untuk membuat terowongan terapung bukanlah hal baru. Pada 1882, arsitek angkatan laut Inggris, Edward Reed mengusulkan sebuah terowongan yang dibangun mengambang di Selat Inggris.

Pembangunan proyek ini dianggap memiliki sejumlah manfaat, antara lain meminimalisasi dampak pada lanskap.

Ini karena terowongan dibangun di bawah permukaan air sehingga tidak mengganggu pemandangan di sekitar Fjord.

Selain itu, terowongan terapung ini mampu mengurangi kebisingan lalu lintas dibanding dengan membangun jembatan.

Pembangunan terowongan juga bertujuan untuk meningkatkan transportasi komersial serta kesejahteraan penduduk lokal.

Meski begitu terdapat beberapa risiko yang harus dihadapi. Teknisi NPRA Arianna Minoretti mengatakan, risiko terbesar dari proyek ini adalah ledakana, kebakaran dan kelebihan muatan.

Oleh karena itu, NPRA bekerja sama dengan angkatan laut Norwegia dan Norwegian University of Science and Technology's Center for Advanced Structural Analysis (CASA) untuk menelitik kemungkinan risiko tersebut.

https://properti.kompas.com/read/2019/02/03/105411521/norwegia-bakal-bangun-terowongan-terapung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke