Unik, Resor di Lombok Dibalut Kayu Jati Hangus

KOMPAS.com – Biro arsitektur Indonesia, Atelier Riri, telah selesai membangun beberapa kamar di salah satu resor wisata di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Mengutip Dezeen, uniknya, bagian luar bangunan yang terletak di pinggir kolam renang itu dibalut kayu jati hangus.

Resor ini bernama Kiyakabin. Lokasinya berada di pantai barat Lombok, di mana orang bisa melihat langsung indahnya pemandangan Laut Bali.

Jangan bayangkan ada banyak kamar di Kiyakabin, hanya ada tiga kamar tidur di sana beserta satu restoran yang dilengkapi dapur dan ruang penyimpanan.

Pengaturan posisi unit kamarnya sengaja dibuat tidak teratur. Hal itu dimaksudkan untuk memberi gambaran kepada pengunjungnya tentang keunikan karakteristik rumah yang dibangun di pedesaan suku Sasak sebagai penduduk asli wilayah setempat.

Menurut Atelier Riri, rancangan Kiyakabin dibuat untuk mewakili budaya Sasak. Pembangunannya bekerja sama dengan perajin lokal.

Desainnya terlihat sebagai gabungan antara gaya hidup lokal dengan konsep bangunan modern, tetapi tetap hemat energi.

Material bangunannya pun menggunakan bahan-bahan dari daerah di sekitarnya sebagai wujud kepercayaan terhadap produk lokal.

Dari sisi teknis bangunan, metodenya menggunakan konstruksi bingkai kayu yang diadaptasi dari teknik pembangunan rumah penduduk setempat.

Untuk memberikan nuansa modern, diterapkan metode geometris sederhana pada bangunan sehingga terlihat berbeda dari bangunan tradisional di wilayah itu.

Masing-masing kamar tidur memiliki pemandangan yang unik. Satu kamar menghadap ke pantai dan satu kamar menghadap ke kolam renang, sedangkan satu kamar lagi dibuat seperti rumah panggung untuk memberikan akses pemandangan dari tempat yang lebih tinggi.

Sementara itu, satu bangunan lagi yang berfungsi sebagai ruang makan didesain terbuka di kedua sisinya agar tamu bisa melihat langsung ke kolam renang yang berada di tengah resor itu.

Garis batas kolam renang juga tampak tidak beraturan dan berliku-liku mengikuti batas pinggiran setiap kamar tidur.

Namun, di antara garis kolam dan kamar tidur terdapat jalan setapak sebagai akses ke ruang makan yang bisa digunakan bersama-sama.

Semua kayu jati yang melapisi bagian luar setiap kamar tidur tersebut berasal dari hutan lokal. Kayu yang berbentuk papan itu dibuat hangus untuk melindungi bangunan dari iklim tropis yang sangat terasa karena letaknya di pinggir pantai.

Namun, di beberapa bagian dinding luar yang dilindungi atap dan di seluruh bagian dalam kamar, material kayu jatinya sengaja dibiarkan seperti terbuka.

Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan tampilan yang kontras dari dua warna kayu meski dari bahan yang sama.