JAKARTA, KOMPAS.com – Kondisi Bendungan Bili-Bili di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, saat ini mulai kembali normal. Hal itu diketahui dari data tinggi muka air (TMA) pada Jumat (25/1/2019) di angka 99,42 meter.
“Elevasinya sekarang 99,4 meter, artinya mulai normal,” ucap Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hari Suprayogi kepada Kompas.com, Jumat (25/1/2019).
Dia mengungkapkan, aliran air bendungan tersebut sekarang berkurang dari 2.200 meter kubik per detik menjadi sekitar 1.000 meter kubik per detik.
Berkurangnya aliran itu karena curah hujan saat ini tidak seekstrem beberapa hari yang lalu sehingga menyebabkan banjir di Gowa dan beberapa kabupaten di Sulsel. Namun, tidak disebutkan angka curah hujan yang terbaru di sana.
“Curah hujan waktu itu 350 milimeter, ekstrem banget. Kalau kondisi sekarang hujan, tapi tidak seekstrem kemarin,” ujar Hari.
Dia menuturkan, Bendungan Bili-Bili berfungsi sebagai penyedia air baku untuk kebutuhan masyarakat di sekitarnya. Selain itu, juga untuk mencegah terjadinya banjir.
Keberadaan bendungan yang berdaya tampung 375 meter kubik ini sangat penting agar daerah di sekelilingnya tidak mengalami banjir yang lebih besar lagi.
“Ini fungsinya sebagai air baku, bisa mereduksi puncak banjir sampai 40 persen. Kalau enggak ada bendungan ini bisa jadi bencana besar,” imbuhnya.
Hari menambahkan, penanganan yang dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang sesuai prosedur yang berlaku, termasuk dalam pemantauan ketinggian permukaan air.
https://properti.kompas.com/read/2019/01/25/203300821/status-kembali-normal-tinggi-muka-air-bendungan-bili-bili-9942-meter