Badan Kebijakan Fiskal (BKF) mencatat, realisasi penerimaan pajak dari sektor ini mencapai Rp 83,51 triliun per 31 Desember 2018.
Kontribusi tersebut setara 6,9 persen dari total penerimaan pajak yang diterima sepanjang tahun lalu.
"Konstruksi dan real estate tumbuh positif, tapi bila dibandingkan sektor lain pertumbuhannya lebih rendah," kata Kepala Bidang Primer BKF Asep Nurwanda saat diskusi bertajuk 'Proyeksi Arah Properti 2019: Memanfaatkan Kesempatan untuk Bertahan di Tahun 2019' di Jakarta, Kamis (24/12/2019).
Bila dibandingkan dengan tahun 2017, pertumbuhan pendapatan secara year on year (yoy) hanya sebesar 6,62 persen.
Persentase ini turun bila dibandingkan 2017, di mana sektor ini mengalami pertumbuhan mencapai 7,16 persen dibandingkan 2016.
"Ini tidak tahu alasannya kenapa," ujarnya.
Sebagai informasi, penerimaan pajak tahun 2018 dari industri pengolahan mencapai Rp 383,60 triliun (30 persen), perdagangan Rp 234,46 triliun (19,3 persen), serta jasa keuangan dan asuransi Rp 162,15 triliun (13,4 persen).
Sektor properti dan infrastruktur hanya unggul dari dua sektor yaitu pertambangan yang hanya Rp 80,55 triliun (6,6 persen) dan pertanian Rp 20,69 triliun (1,7 persen).
https://properti.kompas.com/read/2019/01/24/111151621/realisasi-penerimaan-pajak-infrastruktur-dan-properti-2018-turun