Kali ini muncul satu lagi calon investor baru yang diketahui bersedia mengambil alih kewajiban PT SPI, yaitu PT Wisma Sarana Teknik.
"Rapat hari ini untuk memberitahukan bahwa ada calon investor baru, namanya PT Wisma Sarana Teknik. Tanggal 30 Januari nanti rapat lagi untuk mengenalkan investor baru, mudah-mudahan juga dengan proposal yang disiapkan," ujar anggota tim pengurus Sabar M Simamora, kepada Kompas.com, di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, Rabu (23/1/2019).
Sebelumnya, Kompas.com mencatat, terdapat nama PT Bayu Gemilang Realty (BGR) yang muncul sebagai investor, dan berminat untuk melanjutkan pembangunan apartemen di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, itu.
Namun, menurut Sabar, ternyata PT BGR tidak sendirian. Ada perusahaan lain yang tertarik. Meski demikian, belum ada kesepakatan terkait keuangan dan pendanaan di antara mereka.
Kondisi tersebut tidak memungkinkan bagi PT BGR untuk melanjutkan keterlibatannya dalam pengambilalihan PT SPI.
"BGR itu tidak sendiri, dia menggandeng mitra perusahaan lain. Mereka belum satu kata soal keuntungan dan lain-lain," imbuh Sabar.
Hal itu dianggap penting untuk mengantisipasi kesulitan keuangan berulang dari pengembang atau investor yang berpengaruh pada tersendatnya pembangunan apartemen tersebut.
"Makanya kami minta setidaknya BGR beri bank statement bahwa dia punya uang, ada standby money atau loan dari bank, supaya ke depan pembangunan enggak macet lagi," ucapnya.
Investor baru yang berminat untuk mengambil alih kasus ini paling tidak harus menyiapkan dana sekitar Rp 55 miliar untuk pembangunan apartemen LA City tower A, B, dan C. Sementara itu, untuk membangun tower D dibutuhkan dana Rp 90 miliar.
Selanjutnya, rapat lanjutan antara konsumen, tim pengurus, dan PT SPI akan digelar pada 30 Januari 2019 di tempat yang sama untuk memperkenalkan pimpinan atau pengelola perusahaan yang bersedia menjadi calon investor baru seperti yang disebutkan tadi.
https://properti.kompas.com/read/2019/01/23/180056621/ada-investor-baru-dalam-kasus-mangkraknya-apartemen-la-city