JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi Jawa Barat merencanakan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatigede yang difasilitasi oleh Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM).
Proyek penyediaan air minum yang berlokasi di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, ini diperkirakan membutuhkan investasi sebesar Rp 5 triliun, dalam dua tahap.
Kepala Bagian Pelayanan Informasi dan Kerjasama BPPSPAM Ade Syaiful Rachman mengatakan, hingga Januari 2019, tahap pertama pelaksanaan proyek itu masih dalam persiapan berupa penyusunan kajian awal prastudi kelayakan.
“Sampai Januari 2019, perkembangan pembangunan SPAM Regional Jatigede tahap pertama masih dalam penyiapan, di mana penyusunan kajian awal prastudi kelayakan telah selesai,” ujar Ade kepada Kompas.com, Selasa (22/1/2019).
Pembangunan tahap pertama ini akan menelan biaya sekitar Rp 2 triliun. Dana sebanyak itu akan diperoleh melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) serta bantuan dari pemerintah pusat dan daerah.
Realisasi pembangunan SPAM Jatigede akan dilaksanakan oleh Penanggung Proyek Kerjasama (PJPK) yang akan ditunjuk oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan badan usaha swasta pemenang lelang KPBU serta mendapat dukungan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Hanya, Ade belum dapat memastikan badan usaha yang akan digandeng oleh PJPK dalam pembangunan SPAM Regional Jatigede, karena penentuannya dilakukan setelah proses lelang.
Adapun dari pemerintah daerah yang terlibat yakni Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon dan PDAM Kota Cirebon, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon dan PDAM Kabupaten Cirebon, Pemkab Sumedang dan PDAM Kabupaten Sumedang, Pemkab Majalengka dan PDAM Kabupaten Majalengka, serta Pemkab Indramayu dan PDAM Kabupaten Indramayu.
Sebelumnya diberitakan, Kementerian PUPR dan Pemprov Jawa Barat telah menyelesaikan pembangunan SPAM Regional Metropolitan Bandung Raya Wilayah Selatan Tahap I.
Ketua BPPSPAM Bambang Sudiatmo mengatakan, pembangunan SPAM Regional Metropolitan Bandung Raya Wilayah Selatan Tahap I menggunakan investasi Rp 253 miliar yang diperoleh dari APBN di Kementerian PUPR Rp 58 miliar dan APBD Provinsi Jabar Rp 195 miliar.
Dari dana Rp 58 miliar itu, sebanyak Rp 19 miliar berasal dari Ditjen Sumber Daya Air (SDA) yang digunakan untuk pembangunan unit air baku berupa pembangunan bak pra-sedimentasi dan jaringan pipa transmisi air baku.
Kemudian, sebesar Rp 40 miliar berasal dari Ditjen Cipta Karya untuk pembangunan unit produksi berupa instalasi pengolahan air minum, reservoir air bersih, dan bangunan operasi Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA).
https://properti.kompas.com/read/2019/01/22/210602121/proyek-spam-regional-jatigede-butuh-rp-5-triliun