Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cegah Banjir di Kota Bima, Normalisasi Sungai Dilanjutkan

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan normalisasi dan pelebaran Sungai Padolo dan Melayu yang melewati Kota Bima dan Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat. 

Tindakan ini dilakukan untuk mencegah terulangnya banjir besar yang pernah terjadi di wilayah tersebut.

Pelaksanaan normalisasi sungai ini pun bertujuan untuk meningkatkan kondisi sungai dan pengendalian daya rusaknya, misalnya dengan memperkuat tebing sungai, serta memperbaiki dan memasang bronjong.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menuturkan, pengelolaan sumber daya air di Indonesia menghadapi tantangan perubahan iklim.

Hal itu ditunjukkan melalui pergeseran dan perubahan pada musim hujan dan kemarau, perubahan temperatur, cuaca, serta pola hujan yang durasinya cenderung lebih pendek, tetapi dengan intensitas yang tinggi sehingga berakibat banjir.

"Penghijauan memang harus, tetapi dampaknya baru akan terasa 15-20 tahun yang akan datang. Kita ingin dalam waktu dekat tidak terjadi lagi banjir," ujar Basuki melalui keterangan tertulis, Jumat (18/1/2019).

Sementara itu, menurut Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I Asdin Julaidy, normalisasi sungai diprioritaskan di sungai yang melewati permukiman dan persawahan, yakni Sungai Padolo dan Melayu.

Hal itu dilakukan dengan memperlebar sungai dari sekitar 8 meter menjadi 25 meter sepanjang 8 kilometer. Pengerukan sedimen pun dilakukan agar kapasitasnya bertambah.

Asdin memaparkan, banjir bandang yang menerjang Kota Bima pada 2016 merupakan akibat dari berkurangnya hutan di wilayah hulu dan terjadinya penyempitan serta sedimentasi di hilir sungai akibat semakin banyaknya warga yang tinggal di bantaran sungai.

Semakin banyaknya sampah juga menjadi salah satu penyebab air sungai meluap ke kota tersebut.

Untuk normalisasi Sungai Padolo sudah dilakukan sejak 2016 dengan total anggaran Rp 75 miliar.

Sementara untuk selanjutnya akan dilakukan normalisasi pada Sungai Melayu dengan panjang penanganan 15 kilometer.

Anggaran yang disiapkan sebesar Rp 6,5 miliar sambil menunggu rencana dana loan sebesar Rp 235 miliar untuk keseluruhan normalisasi 15 sungai di Bima.

Dia menambahkan, salah satu kendala yang dihadapi saat normalisasi sungai yaitu keberadaan rumah di bantaran sungai yang terkena pekerjaan normalisasi.

Maka dari itu, pihaknya telah menjalin koordinasi dengan pemerintah daerah untuk menyelesaian masalah itu.

"Saat ini penanganan diprioritaskan pada wilayah hilir sungai agar air yang mengalir bisa lancar menuju laut tidak meluap ke kota. Kami buatkan pelebaran alur sungai dan drainasenya yang saat ini sebagian menyempit tertutup permukiman," imbuh Asdin.

https://properti.kompas.com/read/2019/01/18/230000721/cegah-banjir-di-kota-bima-normalisasi-sungai-dilanjutkan

Terkini Lainnya

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke