JAKARTA, KOMPAS.com – Pengembang properti PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menyatakan bahwa wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) serta Surabaya masih menjadi daerah yang diunggulkan untuk pembangunan dan penjualan proyek properti pada 2019.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Ciputra Development Tbk Tulus Santoso menuturkan, hal itu hampir sama dengan prioritas penjualan yang dilakukan pada 2018.
“Kalau proyek unggulan semestinya tidak beda banyak dengan 2018. Jabodetabek dan Surabaya masih menjadi unggulan,” ucap Tulus saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/1/2019).
Meski demikian, dia tidak bisa menyebutkan angka pasti jumlah penjualan yang ditargetkan untuk proyek unggulan tersebut.
Tulus beralasan, saat ini targetnya belum bisa diperkirakan karena ketidakpastian situasi Indonesia menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Angka pencapaian penjualan pada 2019 itu baru bisa ditentukan nanti setelah berakhirnya proses Pilpres tersebut.
“Target 2019 saya belum ada angkanya. Masih belum bisa diprediksi, uncertainty tinggi, mungkin setelah pemilu,” ujar Tulus.
Namun, dia mengungkapkan, jenis produk yang diunggulkan oleh CTRA yaitu landed house atau rumah tapak.
Selama ini CTRA lebih banyak membangun proyek rumah tapak dibanding apartemen dan jenis properti lainnya.
Menurut Tulus, jika dilihat dari angka penjualan pada tahun-tahun sebelumnya, kontribusi penjualan rumah tapak jauh lebih besar daripada apartemen.
“Memang kami lebih banyak proyek landed house. Dari sales tahun-tahun lalu, kontribusi landed house 83 persen, sisanya untuk apartemen, mal, hotel, dan perkantoran,” ungkap Tulus.
Dia pun berharap penyelenggaraan Pilpres 2019 berlangsung dengan lancar dan kondisi properti di Tanah Air seharusnya menjadi lebih baik.
Untuk diketahui, PT Ciputra Development Tbk meraup pendapatan Rp 6,4 triliun pada tahun 2017.
Pendapatan tersebut diperoleh dari pembangunan rumah, ruko, tanah, apartemen, dan gedung perkantoran sebanyak Rp 4,7 triliun.
Sisanya Rp 1,7 triliun didapat dari pembangunan pusat perbelanjaan, hotel, penyewaan kantor, dan rumah sakit.
Sementara itu, menurut data per November 2018, perusahaan mencatat pendapatan Rp 4,69 triliun hingga kuartal ketiga 2018. Angka itu meningkat 7,8 persen dari kuartal ketiga 2017 yang bernilai Rp 4,34 triliun.
Pendapatan tersebut berasal dari penjualan rumah dan ruko yang tercatat Rp 2,46 triliun, penjualan apartemen Rp 540,3 miliar, penjualan kantor Rp 329,5 miliar, dan penjualan kavling tanah Rp 80 miliar.
https://properti.kompas.com/read/2019/01/15/110000821/bidik-kenaikan-10-persen-ciputra-andalkan-penjualan-di-dua-kawasan